Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mempertajam visi-misinya menjelang pelaksanaan debat publik. Untuk menghadapi tema debat yang berkisar soal hukum, hak asasi manusia (HAM), terorisme, dan korupsi, Prabowo-Sandi mendapatkan masukan dari tim ahli.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Edhy Prabowo, mengatakan Prabowo dan Sandiaga tidak main-main menghadapi debat perdana dalam Pilpres 2019 ini. "Saya yakin keduanya melakukan penajaman karena mereka tidak ingin main-main menghadapi debat ini," kata Edhy di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (16/1).
Menurut Edhy, Prabowo orang yang serius dan fokus dalam setiap kegiatan dan tanggung jawab yang diembannya. Dalam pelaksanaan debat nanti, tim sukses Prabowo-Sandiaga akan membawa 50 orang pendukungnya ke ruang debat. Di antaranya, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Politik Pengusung dan Pendukung Prabowo-Sandiaga, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso.
(Baca: Rizieq Ubah #2019GantiPresiden, Elektabilitas Prabowo Bakal Berkurang)
Menurut dia, pihaknya yang pasti datang antara lain Ketua Umum dan sekretaris jenderal partai politik pengusung dan pendukung Prabowo-Sandi serta Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Djoko Santoso. "Lalu ada tokoh-tokoh yang diundang, kami yang muda mengalah karena nanti ada waktunya," katanya.
Sementara itu, Anggota Tim Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Andi Asrun, mengatakan Prabowo-Sandi telah mendapatkan masukan terkait materi debat publik pertama, antara lain dari dirinya, Bambang Widjojanto, Sudirman Said, Dasco, dan Habiburrahman. Dari hasil pertemuan yang dilakukan di Hambalang itu, Prabowo-Sandiaga dinilai sangat siap menghadapi debat publik yang akan berlangsung Kamis (17/1).
"Prabowo-Sandi memahami materi debat, baik dalam kapasitas sebagai politisi maupun warga negara dengan latar belakang pengusaha maupun pengurus organisasi sosial dan pengusaha," ujarnya.
Andi menilai, Prabowo dan Sandiaga sangat memahami materi debat dan telah siap menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Misalnya, soal masalah pelanggaran HAM di masa lalu yang dituduhkan kepada Prabowo.
"Masalah stigmatisasi di masa lalu tidak memiliki legalitas putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, termasuk masalah pelanggaran HAM dan soal korupsi yang menggurita di era pemerintahan ini," katanya.
Prabowo dan Sandiaga siap menjawab pertanyaan apa pun dalam debat tersebut. Paslon nomor urut 02 ini ingin menunjukkan kepada publik bahwa mereka siap memimpin bangsa dan negara ini apabila diberi amanat oleh rakyat dalam Pilpres 2019.
(Baca: KPU: Capres-Cawapres Boleh Bawa 100 Pendukung di Ruang Debat)