Pengeluaran Kelas Bawah Naik, Rasio Ketimpangan September 2018 Menurun

Arief Kamaludin|KATADATA
Markonah (45), pengumpul plastik bekas dengan penghasilan harian antara Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu. Saat ini, dia belum mampu menyewa atau membangun rumah sendiri.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
15/1/2019, 16.52 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ketimpangan atau rasio gini pengeluaran masyarakat Indonesia menurun. Pada September 2018, angka rasio gini sebesar 0,384, turun 0,005 poin dari Maret 2018 yang tercatat 0,389.

Secara nasional, pengeluaran 40% penduduk lapisan bawah tumbuh 3,55%, pengeluaran 40% penduduk lapisan menengah meningkat 3,40%, serta pengeluaran 20% penduduk teratas hanya naik 1,28%. Alhasil, ketimpangan penduduk kaya dan miskin semakin berkurang.

"Secara nasional, kenaikan pengeluaran per kapita kelompok bawah dan kelompok menengah lebih cepat dibanding kelompok atas," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (15/1).

(Baca: Inflasi Terjaga, Penduduk Miskin September 2018 Turun 280 Ribu Orang)

Dia menjelaskan, penurunan ketimpangan atau rasio gini butuh komitmen pemerintah. Sebab, distribusi pendapatan lebih merata dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih terasa kepada seluruh penduduk.

Halaman: