Dongkrak Cadangan Migas, Pertamina EP Mengebor Sumur di Sumatera Utara

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) saat ini tengah menggarap salah satu lapangan Jatiasri-9 (Jas-9) milik PT Pertamina EP, dengan mengoperasikan salah satu Rig Cyber - 55.
2/1/2019, 12.56 WIB

PT Pertamina EP mulai mengebor sumur eksplorasi di wilayah kerja Pertamina EP Asset 1, Pangkalan Susu Field, di Desa Lubuk Kasih, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Pengeboran sumur bernama Radiatus Madu (RDM)-1 ini dimulai Senin kemarin.

Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan langkah tersebut untuk menemukan cadangan minyak dan gas baru. Saat ini produksi minyak di sana sekitar 450 barel per hari (bph) dan diproyeksikan meningkat menuju level 1.000 bph pada pertengahan Januari ini. Peningkatan tersebut seiring tambahan produksi dari sumur Batumandi-B1 (BTM-01) yang juga tengah dibor.

(Baca: Pertamina EP Tuntaskan 100% Survei 2D untuk Cari Cadangan Migas)

Pengeboran (RDM)-1 menggunakan rig dari PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang juga anak usaha Pertamina. Rig yang digunakan adalah PDSI N110/59 dengan kekuatan sekitar 1.500 tenaga kuda (horse power/HP). “Sebagai bentuk sinergi Badan Usaha Milik Negara,” kata Nanang melalui siaran resminya yang diterima Katadata.co.id,  Rabu (2/12).

Pertamina EP memproyeksikan cadangan sumur RDM-1 sebesar 22 juta barel setara minyak (MMBOE), terdiri dari 10,8 juta barel minyak dan 62,8 billion cubic feet (BCF) gas . Adapun total investasi untuk kegiatan pemboran ini sekitar US$ 13 juta.

Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru Pertamina EP Achmad Alfian Husein mengatakan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi  RDM-1 dilakukan hingga kedalaman 2.125 meter. Manajemen Pertamina EP berharap kegiatan pemboran bisa menembus beberapa lapisan reservoir cadangan minyak baru untuk menambah usia produksi (life cycle) Pangkalan Susu Field.

Bila hasilnya positif, kegiatan produksi bisa dilakukan pada tiga tahun ke depan karena harus ada persiapan plan of development (PoD) dan hal-hal lainnya. Pengeboran juga didukung oleh sejumlah pemangku kepentingan. Di antaranya pemerintah daerah dan masyarakat di Kabupaten Langkat yang memberi kemudahan berupa persiapan pembukaan jalan, pembebasan lahan, pengurusan perizinan dan konstruksi, serta mobilisasi rig.

“Mudah-mudahan kegiatan pemboran ini memberi hasil maksimal sehingga setelah diproduksikan dapat memberi hasil maksimal dan berkontribusi bagi dana bagi hasil daerah,” kata Nanang. (Baca: Pertamina EP Percepat Mengebor Sumur di Indramayu Agar Produksi Naik)

Asisten Daerah I Kabupaten Langkat Abdul Karim atas nama Bupati Langkat mengatakan kegiatan pengeboran sumur itu akan memberi dampak positif bagi masyarakat Langkat. Hal ini mengingat Pangkalan Brandan bisa berjaya pada masa lalu.

Sebagai informasi, Pertamina EP memiliki wilayah kerja seluas kurang lebih 113,629.82 kilometer persegi yang tersebar di seluruh Indonesia. Wilayah kerja Pertamina EP tersebut dibagi ke dalam lima asset. Adapun Pangkalan Susu Field berada di area Asset 1.