Medco Energi Global Pte Ltd (MEG), anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), tengah menjajaki akuisisi seluruh saham Ophir Energy Ltd yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi hulu minyak dan gas (migas). Ophir yang tercatat sebagai emiten Bursa London ini memiliki sejumlah aset blok migas di Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, Meksiko, Equatorial Guinea, dan Tanzania.
Direktur Medco Energi Internasional Anthony R Mathias mengatakan, MEG masih dalam pembahasan terkait adanya tawaran dari Ophir untuk membeli secara tunai seluruh saham yang telah dan akan diterbitkan perusahaan tersebut. "Pada tanggal keterbukaan informasi ini, belum terdapat nilai yang diajukan, jumlah dana yang disediakan, jumlah efek yang akan dibeli, dan belum diketahui hubungan pihak-pihak yang akan bertransaksi," kata Anthony dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Rabu (2/1).
MEG diberi waktu hingga 28 Januari 2019 pukul 17.00 waktu London untuk mengumumkan keputusannya, dengan tegas untuk melakukan penawaran atau tidak melakukan penawaran atas saham Ophir. Berdasarkan informasi di situs Ophir, kapitalisasi pasar perusahaan tersebut mencapai 252,46 juta poundsterling atau sekitar Rp 4,63 triliun per 31 Desember 2018.
Anthony mengatakan, pembelian saham Ophir bertujuan untuk pengembangan usaha MEG. Saat ini, informasi atau fakta material tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional Medco, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usahanya.
Dalam penjajakan akusisi MEG terhadap Ophir ini, Standard Chartered Bank bertindak sebagai penasihat keuangan MEG. Adapun Morgan Stanley bertindak sebagai penasihat keuangan dan broker bagi Ophir. Kabar ini membuat harga saham Medco di BEI menguat 1,46% ke level Rp 695 per saham hingga pukul 11.30 WIB, Rabu (2/1).
(Baca: Arcandra Sebut Tiga Alasan Putuskan Blok Rimau Kembali ke Medco)
Aset-aset Ophir
Saat ini, Ophir memiliki 67,5% hak kelola di PSC Madura, 45% hak kelola di PSC Sampang, dan tiga PSC di Bangkanai, Kalimantan Tengah yang sudah berproduksi. Selain itu, Ophir juga memiliki dua lisensi eksplorasi laut dalam di Blok Papua Barat IV dan Blok Aru.
Pada Mei 2018, Ophir mengakuisisi aset-aset Santos di Asia senilai US$ 205 juta. Aset-aset yang diakuisisi termasuk PSC Madura (blok gas Maleo dan Peluang), PSC Sampang, Block 12W PSC di Vietnam, Deepwater Block R PSC di Malaysia, SS-11 PSC di Bangladesh, serta Block 123 dan 124 PSC di Vietnam.
Berdasarkan laporan keuangan Ophir pada semester I 2018, rata-rata produksi perusahaan mencapai 11.400 boepd sedangkan pendapatannya mencapai US$ 102 juta atau sekitar Rp 1,48 triliun. Hingga akhir tahun ini, Ophir menargetkan produksinya mencapai 27.500 boepd dan pendapatannya akan mencapai US$ 210 juta atau Rp 3,04 triliun. Perusahaan juga memiliki utang bersih US$ 110 juta atau sekitar Rp 1,59 triliun.