Perusakan baliho bergambar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) oleh oknum tak bertanggung jawab di Pekanbaru, Riau membuat suasana panas. Partai Demokrat menuding aksi ini dilakukan oleh simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedangkan PDIP membantah hal tersebut.
Insiden ini terjadi ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Pekanbaru, Riau pada akhir pekan lalu. Pada saat yang bersamaan, SBY juga ada di kota tersebut dalam rangka kampanye Partai Demokrat di provinsi tersebut.
Jokowi sempat mengomentari kasus ini dengan imbauan agar tidak ada pihak-pihak yang memanaskan kondisi atau memperkeruh suasana dengan cara yang tidak beradab dan beretika. "Ini untuk semua partai dan semua caleg," kata Jokowi di Pekanbaru, Minggu (16/12).
(Baca: Bawaslu Catat 1.247 Pelanggaran dalam Tahapan Pemilu 2019)
Jokowi juga mengimbau semua partai dan calon legislator menjaga ketenangan dan kesejukan di tahun politik. "Semua harus saling menghormati baik bertutur kata dalam kontestasi pemilihan presiden saat ini. Baik dalam pemasangan program, baliho, semuanya," kata Jokowi.
SBY sempat menyesalkan kejadian itu dan meminta baliho bergambar dirinya dan Partai Demokrat diturunkan saja. Dia juga sempat menyinggung bahwa saat ini ia tidak berkompetisi dengan Jokowi dalam Pilpres 2019 namun malah tertimpa hal ini. "Ternyata ini yang kami dapatkan," kata SBY seperti dikutip dari Kompas.
Terduga pelaku yang bernama Heryd Swanto juga telah diamankan aparat. Politikus Demokrat Andi Arief sempat menuding terduka pelaku mendapatkan perintah dari PDI Perjuangan. Namun Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto langsung membantahnya. "Itu bukan watak dan karakter PDIP," kata Hasto seperto dikutip dari Detik.
(Baca: Berjasa Bagi Riau, Jokowi Dapat Gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara)