Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menerima gelar adat Datuk Seri Setia Amanah Negara dari masyarakat Melayu di sela-sela kunjungan kerjanya di Pekanbaru, Riau. Keberhasilan Jokowi menyelesaikan masalah kebakaran hutan, pembangunan infrastruktur, hingga pengambilalihan pengelolaan Blok Rokan menjadi alasan di balik pemberian gelar tersebut.
Acara digelar di Balai Lembaga Adat Melayu Riau, Pekanbaru pada Sabtu (15/12) pagi. Prosesi dimulai dengan pembacaan doa, sambutan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Syahril Abu Bakar. Kemudian, dibacakan Surat Keputusan Lembaga Adat Melayu Nomor 33/LAMRIAU/XII/2018 disusul dengan penabalan gelar dan pemasangan selempang serta keris khas Melayu.
Selain mengikuti prosesi penahbisan gelarnya, Jokowi juga banjir puja-puji. Syahril mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang Jokowi mendapatkan gelar ini. Pertama, pemerintah mampu menyelesaikan masalah asap kebakaran hutan yang selama 17 tahun menyelimuti Riau. "Tapi sampai sekarang sudah tiga tahun tidak datang asap," kata Syahril di depan Jokowi.
Kedua, adanya Peraturan Presiden mengenai Pelaksanaan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang memberi kesempatan tanah ulayat disertifikasi. Berikutnya adalah Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2018 yang memberi peluang masyarakat adat Melayu mengambil peran dalam ambil peran atas hak hutan tanah yang telah diusahakan.
Syahril mengatakan, Pansus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau menemukan 1,8 juta hektare lahan sawit ilegal berada di hutan. Luas lahan sawit ilegal ini lebih besar daripada Hak Guna Usaha (HGU) yang diberikan pemerintah. "Bukan tidak mungkin (nantinya) masyarakat ada ikut menikmati," kata dia.
Alasan keempat adalah keberhasilan Jokowi mengambil Blok Rokan setelah hampir 100 tahun dikuasai oleh asing. Penguasaan ini membuka kemungkinan perusahaan daerah berpartisipasi untuk mengelola blok tersebut bersama Pertamina. "Setelah 94 tahun, kami dapat kabar Blok Rokan kembali ke anak bangsa," ujarnya.
Alasan lainnya adalah dimulainya sejumlah proyek strategis nasional di wilayah ini. Syahril mengatakan, infrastruktur yang diharapkan segera terbangun adalah tol Pekanbaru-Dumai yang dapat mempersingkat perjalanan yang selama ini memerlukan 8-10 jam. "Dengan adanya tol, dua jam bisa sampai Dumai," ujar dia.
(Baca: Bandara hingga Rel Kereta, Ini Daftar Infrastruktur Jokowi di Kemenhub)
Pesan Persatuan
Jokowi usai prosesi penahbisan berterima kasih atas pemberian gelar yang berlaku seumur hidup tersebut. Ia juga meminta suku Melayu Riau berperan menjaga kerukunan dan persatuan mengingat keragaman merupakan modal besar bangsa dalam melangkah ke depan. "Jangan sampai hilang juga kecintaan kita kepada tradisi bangsa," kata Jokowi.
Selain menerima gelar, mantan Walikota Solo tersebut memiliki beberapa kegiatan di Pekanbaru. Jokowi kemudian menuju Rumah Dinas Gubernur Riau untuk menyerahkan sertifikat Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Selanjutnya, ada dua agenda silaturahmi Jokowi, salah satunya bersama santri dan ulama di Pondok Pesantren Al-Kautsar, Pekanbaru.
Agenda Jokowi di Bumi Lancang Kuning belum berakhir. Setelahnya dia akan menghadiri kirab budaya di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Pekanbaru dan ditutup deklarasi relawan dan simpatisan di Prime Park Hotel, Pekanbaru. Setelahnya Jokowi akan menuju Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin untuk bertolak menuju tujuan berikutnya yakni Kota Jambi.
(Baca: Jokowi Dukung Riau Dapatkan Hak Kelola Blok Rokan di Atas 10%)