Pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan memindahkan markas perjuangan dari Jakarta ke Jawa Tengah (Jateng) mulai Januari 2019. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan perolehan suara pasangan tersebut mengingat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 Prabowo mengalami kekalahan terbesar di Jateng.
Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mengatakan, pada Pilpres 2014 lalu secara nasional Prabowo kalah delapan juta suara dari Joko Widodo (Jokowi). Enam juta suara di antaranya didulang Jokowi dari Jateng.
Ia mengungkapkan, Sandiaga memberikan perhatian khusus untuk Provinsi Jateng. "Jateng merupakan provinsi penting yang harus dimenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga. Kemenangan di Jateng besar pengaruhnya secara nasional," kata Sudirman ketika meresmikan Posko Relawan Prabowo-Sandi di Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Sabtu (8/12). Hadir juga dalam kesempatan itu Direktur Relawan BPN PADI, Ferry Mursidan Baldan.
(Baca: Dua Bulan Kampanye, Sandiaga Sudah Jual Saham Saratoga Rp500 Miliar)
Sudirman mengungkapkan, hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018 yang diperolehnya sebesar 41,23% merupakan modal yang harus dijaga dan dipertahankan. Itu sebabnya, ia diminta bertanggung jawab untuk menjaga, bahkan meningkatkan suara di Jateng.
Dengan perhatian Sandi yang lebih besar di wilayah Jateng, Sudirman optimistis persentase perolehan suara pasangan calon nomor 02 akan lebih besar daripada hasil Pilgub Jateng. "Saya meyakini hasilnya akan lebih baik dari hasil Pilgub karena Sandi akan lebih banyak turun menyapa masyarakat Jateng," kata Sudirman.
(Baca: Isu Pembakaran Bendera Untungkan Prabowo-Sandiaga di Media Sosial)