Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengakui timnya belum optimal menggarap kampanye di media sosial. Hal tersebut membuat elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf di media sosial lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan, kelemahan tersebut lantaran kerja sama TKN dengan influencer media sosial belum teratur. Padahal, Jokowi-Ma'ruf memiliki puluhan ribu akun di media sosial guna mendukung kampanye Pilpres 2019.
Jumlah tersebut disokong pula oleh ratusan ribu akun calon anggota legislatif yang tergabung dalam sembilan partai politik koalisi Jokowi-Ma'ruf. "Selama ini kelemahannya itu belum terorkestra secara apik," kata Karding di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (7/12).
Karena belum teratur, Karding menyebutkan, banyak influencer dari TKN Jokowi-Ma'ruf yang bermain tagar sendiri-sendiri. Kondisi ini berbeda dengan influencer dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandiaga.
Alhasil, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di media sosial saat ini lebih rendah dibandingkan Prabowo-Sandiaga. Atas dasar itu, TKN Jokowi-Ma'ruf berupaya mengonsolidasikan para influencer media sosial.
TKN Jokowi-Ma'ruf pun akan memanfaatkan kekuatan dan potensi yang mereka miliki. Karding optimistis, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf bakal menyalip Prabowo-Sandiaga di sisa waktu kampanye Pilpres 2019. "Nanti menyalip, lihat saja, masih empat bulan kok," kata Karding.
(Baca: Prabowo-Sandiaga Unggul di Kalangan Pengguna Media Sosial)
Hasil sigi yang dirilis Media Survei Nasional (Median) akhir November lalu mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di media sosial kalah dibandingkan Prabowo-Sandiaga. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di kalangan pengguna Facebook sebesar 42,4%. Angka ini lebih rendah dibandingkan suara yang diperoleh Prabowo-Sandiaga sebesar 42,9%. Sementara itu, ada 14,7% responden yang belum menentukan pilihan.
Di basis pengguna Twitter, elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 59,2%. Adapun Jokowi-Ma'ruf hanya memperoleh suara sebesar 29,5%. Sebanyak 11,3% responden pengguna Twitter yang belum menentukan pilihannya.
Di basis pengguna Instagram, Prabowo-Sandiaga memperoleh suara sebesar 48,9% sedangkan Jokowi-Ma'ruf hanya 39,1%. Sebanyak 12% responden lainnya belum menentukan pilihan.
Median mengadakan survei pada 4-16 November 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di Indonesia. Survei Median dilakukan melalui pemilihan responden secara acak atau multistage random sampling. Tingkat kesalahan alias margin of error dalam survei ini sebesar +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
(Baca: 14 Isu Tak Beri Elektoral Signifikan kepada Kandidat Pilpres)