Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan penyambungan listrik gratis untuk 82 rumah tangga yang tidak mampu (prasejahtera) di Kota Bogor, akhir pekan lalu. Hingga akhir Desember 2018, PT PLN (Persero) menargetkan sebanyak 100.000 keluarga prasejahtera di Jawa Barat dapat tersambung dengan listrik.
Kegiatan Presiden Jokowi ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan Reuni 212 di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Minggu (2/12). Dari Istana Kepresidenan Bogor, Jokowi menuju Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor dengan bersepeda.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), sebanyak 235.756 keluarga prasejahtera di Jawa Barat belum menikmati layanan listrik PLN. "Ada memang yang belum ada listriknya, ada yang sudah ada listrik tetapi nyambung dengan tetangga atau orang tua. Nah, sekarang kita sambung secara mendiri," kata Jokowi dalam siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (3/12). Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut, antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo, Direktur Utama BTN Maryono, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
(Baca: PLTU Sintang Beroperasi, Jumlah Masyarakat yang Menikmati Listrik Naik)
Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan penerangan sehari-hari, masyarakat prasejahtera menyambung listrik ke instalasi tetangga sekitar yang telah memiliki sambungan listrik. Pada umumnya, mereka mengeluarkan dana kurang lebih Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per bulan untuk mendapatkan sambungan listrik dari tetangga.
Banyak warga kesulitan menyambung listrik mandiri dari PLN mengingat biaya penyambungan standar yang mencapai Rp 900 ribu. "Tidak murah dan memang itu menjadi standar PLN," kata Jokowi.
Beberapa BUMN bersinergi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) membiayai penyambungan listrik untuk masyarakat prasejahtera. Hingga November lalu, sinergi BUMN dapat menyambungkan listrik untuk 60.798 ribu keluarga prasejahtera di Jawa Barat. Menurut hitungan pemerintah, di seluruh Indonesia terdapat sekitar 1,2 juta keluarga prasejahtera yang belum tersambung listrik. Angka ini akan terus diturunkan oleh pemerintah.
(Baca: PLN Proyeksi Pertumbuhan Listrik Tahun Depan Meningkat Jadi 6%)