Prabowo Janjikan Pemerintahan yang Bersih

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Prabowo Subianto menyapa pendukungnya seusai pendaftaran Capres, Jakarta, Jumat (10/08)
Penulis: Hari Widowati
28/11/2018, 09.47 WIB

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menjanjikan pemerintahan yang bersih untuk menarik minat dunia usaha berinvestasi di Indonesia. Ia juga menegaskan pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendorong pembangunan dan memajukan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidatonya di The Economist's The World in 2019 Gala Dinner di Grand Hyatt, Singapura, Selasa (27/11) malam. Ia menyebut korupsi yang masif dan tidak terkendali di Indonesia bagaikan kanker yang telah mencapai stadium 4.

"Jika saya terpilih menjadi presiden, motivasi terbesar saya adalah untuk menciptakan birokrasi yang rasional, modern, demokratis, dan bersih. Suatu pemerintahan yang bersih, saya pikir ini adalah kondisi terbaik untuk dunia usaha," kata Prabowo seperti dikuti media Singapura, Strait Times.

Prabowo akan berhadapan dengan petahana Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) April 2019. Dalam Pemilu 2014, keduanya juga pernah berhadap-hadapan. Prabowo bersama Sandiaga Uno membuat isu ekonomi sebagai fokus kampanye mereka. Dalam wawancara dengan Editor Eksekutif The Economist Daniel Franklin, Prabowo yang pernah tinggal di Singapura memuji para pemimpin negara tersebut yang mengedepankan perlakuan yang adil dan menjunjung tinggi hukum.

(Baca: Jarak Elektabilitas Jokowi vs Prabowo Menipis 12,2% karena Isu Ekonomi)

Ia menyebut Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew dan jajarannya bekerja dengan sangat baik mengusung pemerintahan yang bersih dan membuat Singapura menjadi negara yang sukses. Prabowo juga terinspirasi oleh reformasi di Malaysia dan berharap para pemilih di Indonesia bisa meniru apa yang terjadi di Malaysia setelah pemerintahan koalisi Barisan Nasional dikalahkan oleh aliansi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

"Kami bisa melakukan pergantian kekuasaan yang damai. Keinginan rakyat Indonesia akan didengar dan demokrasi akan terbukti sukses," kata Prabowo.

Selama dua hari kunjungannya di Singapura, Prabowo juga bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong untuk mendiskusikan kerja sama yang bisa mempererat hubungan kedua negara. Dalam acara gala dinner tersebut, The Economist juga mengundang Politisi Malaysia Nurul Izzah dan Pendiri Grab Anthony Tan untuk menjadi pembicara.

(Baca: Bertemu PM Singapura, Prabowo Bahas Isu-isu Strategis Ekonomi)