Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menjelaskan puncak Kirab Pemuda 2018, disuguhi beragam karya dan kreativitas pemuda akan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Menpora menyampaikan hal ini usai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima peserta Kirab Pemuda, (14/11). Sementara, acara puncak Kirab Pemuda dilaksanakan di Gelanggang Atletik GOR Rawamangun, (15/11).
Kegiatan Kirab Pemuda lanjut Menpora, diisi Deklarasi Pemuda Pawai Kebinekaan, jalan sehat, senam pagi, bakti sosial, seminar-seminar, festival-festival, berkunjung ke media, sekolah, pondok pesantren dan menjadi pelatih olahraga. "Kegiatan pemuda inspiratif juga dilakukan 16 kota, di titik singgah kurang lebih 16 ribu orang mengikuti kegiatan itu serta berpartisipasi sehingga total 1.000.048 pemuda selama tiga bulan," lanjutnya.
Menpora menambahkan Kirab Pemuda juga diisi kegiatan Pemuda Membaca Kitab Suci di delapan provinsi yang diikuti lima ribu anak muda untuk penghormatan satu sama lain, pawai, dan sekolah kebangsaan, bakti sosial, serta panggung budaya.
Selama kirab tercatat beberapa pemecahan Rekor Muri yakni, Senam Posa-Asa di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Meriam Bambu di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yaitu sebanyak 2018 unit, dan permainan Congklak Terbesar serta peserta terbanyak pada puncak Kirab Pemuda 2018 di GOR Rawamangun, 15 November.
Pasca kegiatan kirab, peserta diwajibkan memberdayakan 20 orang pemuda di daerahnya agar menjadi pemuda yang inovatif, bermanfaat, kreatif, dan berdaya saing. "Peserta kita bebani untuk mendokumentasikan segala sesuatunya melalui sosial media dan dijadikan sebuah buku, selain itu juga mereka harus merekrut minimal 20 pemuda agar menjadi pemuda yang mandiri dan bermanfaat menghadapi globalisasi perkembangan zaman dan terus kita pantau," kata Menpora.
Turut hadir menerima peserta Kirab Pemuda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Ni'am Sholeh, Staf Khusus Anggia Ermarini, Staf Ahli Samsudin, Asdep Peningkatan Kreatifitas Pemuda Djunaedi, Sesdep Amar Ahmad, dan Sesdep Esa Sukmawijaya.