Sembilan Negara Beri Bantuan Rp 236 Miliar untuk Gempa Sulteng

Biro Pers Istana
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
8/10/2018, 18.53 WIB

Sebanyak sembilan negara menyatakan komitmen pendanaan (pledge)  senilai Rp 236 miliar untuk membantu korban bencana gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah. 

Ketua Sub-Satgas Luar Negeri Pendampingan Pusat Bencana Gempa Sulteng Yoedhi Swastono menyatakan pihaknya akan melakukan koordinasi terkait bantuan dana dari negara lain bersama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM.

“Kami membuka rekening untuk bantuan dari pemerintah negara lain atas nama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” kata Yoedhi di Jakarta, Senin (8/10).

(Baca : 10 Hari Pasca Gempa Sulteng, Korban Meninggal Capai 1,948 Orang)

Sebanyak sembilan negara yang telah menyatakan komitmen  pendanaan itu di antaranya Uni-Eropa, Jerman dengan bantuan masing-masing sebesar € 1,5 juta atau setara Rp 26,1 milar,  Tiongkok US$ 200 ribu atau setara Rp 3,04 miliar, Venezuela US$ 10 juta atau setara Rp 152 miliar, Vietnam dan Laos masing-masing US$ 100 ribu atau setara Rp 1,52 miliar, Australia US$ 500 ribu atau setara Rp 7,6 miliar, Kamboja US$ 200 ribu atau setara Rp 3,04 miliar serta Korea Selatan sebesar US$ 1 juta atau Rp 15,2 miliar.

Meski begitu, Yoedhi menyebut baru Kamboja yang telah mencairkan dana bantuan.Dia menjelaskan, bantuan dana hibah  itu berasal dari pihak swasta atau individu akan dikirimkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI).

“Kami mengapresiasi jika ada bantuan dalam proses penanganan dan pemulihan nanti,” ujarnya.

(Baca juga : BNPB Seleksi Bantuan Asing Korban Tsunami Palu untuk Empat Hal)

Selain bantuan hibah dana, Yoedhi juga mencatat sejumlah negara lain yang memberikan bantuan yang bersifat non finansial seperti bantuan tenaga dan pesawat untuk proses pengungsian dan distribusi logistik. Bantuan itu datang di antaranya dari Korea Selatan, Singapura, India, Malaysia, Australia, Jepang, Swiss, Inggris, Selandia Baru, AS dan Qatar.

Dia mengungkapkan pesawat Prancis yang membawa mesin penjernih air juga akan tiba nanti malam. “Semua titik penyampaian bantuan akan dimulai dari Balikpapan,” kata Yoedhi.

Reporter: Michael Reily