Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aktivitas ekonomi yang lumpuh pascagempa dan tsunami Palu dihidupkan kembali. Pemerintah memastikan pengamanan terhadap pasokan logistik dan toko-toko retail.
"Aktivitas ekonomi dan toko-toko bisa dibuka sehingga ekonomi normal kembali," kata Jokowi dalam kunjungannya ke Sulawesi Tengah, seperti dirilis Sekretariat Presiden, Rabu (3/10). Aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memberikan pengamanan di toko-toko tersebut. Mereka juga bertugas menjaga kelancaran pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, masyarakat Kota Palu sempat menyerbu sejumlah mini market untuk mengambil barang keperluan mereka. Namun, bagi Jokowi hal ini tidak perlu dibesar-besarkan karena masalah ini terjadi akibat pasokan logistik yang minim.
Jokowi mengatakan, masih ada kendala logistik lantaran sejumlah lokasi belum dapat dijangkau perjalanan darat. “Ada beberapa kecamatan yang tidak bisa dijangkau lewat darat,” ujarnya. Oleh sebab itu, ia meminta persoalan akses dapat diselesaikan dalam waktu cepat.
Penanangan korban akan diintensifkan dengan menerbangkan mereka ke Makassar untuk mendapatkan perawatan lebih baik. Dia juga menjelaskan, evakuasi dengan alat berat telah berjalan dengan baik. “Alat berat sudah ada di lapangan semua,” kata Jokowi.
Jokowi pada kesempatan tersebut mengunjungi beberapa titik di Kelurahan Petobo, Hotel Roa-Roa di Kota Palu, dan Kabupaten Donggala. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, dan Gubernur Sulteng Longki Djanggola mendampingi Jokowi dalam kunjungan tersebut.
(Baca: Jokowi Minta Penjarahan Mini Market Setelah Gempa Palu Tak Dibesarkan)
Listrik Sudah Menyala
Jokowi juga mengatakan, sekitar 40% wilayah yang terkena bencana telah mendapatkan aliran listrik. Sebanyak 500 anggota tim dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) diturunkan untuk memperbaiki jaringan listrik pascagempa. “Meski menyala, bukan dari gardu tapi genset yang sudah sampai sini,” ujar dia.
PLN sebelumnya menyatakan hanya dua gardu induk dari tujuh gardu yang ada di Palu dan Donggala yang beroperasi. Kedua gardu induk tersbeut memiliki kapasitas 96,3 megawatt (MW). Padahal, total neraca daya di Palu dan Donggala mencapai 155 MW, dengan rincian beban puncak sebesar 138 MW dan cadangan 16,39 MW.
PLN mengirimkan 22 genset yang dimanfaatkan untuk penerangan sejumlah posko bencana. Selain itu, ada tambahan 10 genset dari Manado.
(Baca: Pemerintah Janjikan Listrik Palu dan Donggala Pulih dalam Tiga Hari)