Pencapaian Positif Ekonomi Jadi Jualan Utama Tim Kampanye Jokowi

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Pendukung capres Joko Widodo berfoto di depan baliho diluar gedung kantor KPU, saat pendaftaran Capres, Jakarta, Jumat (10/08)
Penulis: Dimas Jarot Bayu
26/9/2018, 10.52 WIB

Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyiapkan kampanye bidang ekonomi untuk pemilihan presiden tahun depan (Pilpres 2019). Tema ini bakal digaungkan untuk menandingi isu ekonomi yang kerap disampaikan kubu rival, terutama calon Wakil Presiden Sandiaga Uno.

Juru bicara Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago, mengatakan isu bidang ekonomi yang utama akan banyak mempromosikan prestasi petahana selama ini. Tapi tak hanya itu, ada topik lain menyangkut program-program baru Jokowi-Ma'ruf. “Kami menyiapkan apa yang sudah, sedang, dan akan dilaksanakan,” kata Irma di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (25/9).

Salah satu bentuk kampanye ekonomi yang akan digaungkan adalah peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Menurut Irma, hal itu dimulai dengan proses pelatihan para pekerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK). (Baca: Cara Dua Kandidat Presiden Membereskan Masalah Lapangan Pekerjaan)

Saat ini, pemerintah sudah membangun lebih dari seribu BLK agar kemampuan pekerja Indonesia dapat bersaing di pasar bebas dunia. “Sehingga kawan-kawan yang ingin bekerja di luar negeri memiliki skill bagus, dan tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun karena sudah disubsidi pemerintah dan majikan di luar negeri,” kata Irma.

Jokowi-Ma'ruf juga akan mengembangkan jaminan gizi dan tumbuh kembang anak. Ada pula rencana penambahan waktu wajib belajar dari sembilan tahun menjadi 12 tahun. Masih di bidang pendidikan, distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) akan makin masif. Nantinya, KIP tak hanya untuk masyarakat kurang sejahtera. Seluruh masyarakat akan memperolehnya.

Dalam sejumlah kesempatan Sandiaga Uno memang kerap mengkritik situasi ekonomi saat ini. Karena itu, tak heran dalam visi dan misi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga mencuat isu-isu ekonomi termutakhir. “Kami bersentuhan dengan rakyat dan mendapatkan keluhan terkait segala macam dinamika yang kemudian menjadi bahan untuk menyusun visi-misi,” kata politisi Gerindra Gusmiyadi.

(Baca: Perbandingan Visi Misi Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi)

Prabowo-Sandiaga memiliki visi “Terwujudnya Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang adil, makmur bermartabat, relijius, berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian nasional yang kuat di bidang budaya serta menjamin kehidupan yang rukun antarwarga negara tanpa memandang suku, agama, latar belakang sosial dan rasnya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.