Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno mengunjungi kantor Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (14/9) dan berdialog dengan ketuanya, Dahnil Anzar Simanjuntak. Pada kesempatan itu, Dahnil menantang Sandiaga melawan bandit-bandit politik yang dinilai menyebabkan persoalan ekonomi seperti dalam kisruh impor sejumlah komoditas.
“Yang paling penting bukan diksi melawan impor, tapi sejauh mana calon pemimpin punya integritas untuk melawan bandit politik yang ada di belakang mafia impor itu,” kata Dahnil di kantornya, Jakarta, Jumat (14/9). Keberanian melawan bandit politik ini akan menunjukkan kepemimpinan yang berintegritas.
(Baca juga: Pahitnya Impor Garam dan Kegaduhan Kabinet Jokowi)
Dahnil menilai problem ekonomi saat ini bukan semata terkait masalah teknis. Namun persoalan tersebut juga imbas dari buruknya kepemimpinan di Indonesia yang ia tuding masih miskin integritas.
Karenanya, dia menyarankan agar Sandiaga tak hanya mengutamakan isu-isu ekonomi yang bersifat teknis selama kampanye. Sebab, isu-isu tersebut sudah biasa digunakan oposisi dalam setiap Pemilu. (Baca juga: Kubu Jokowi dan Prabowo Dianggap Belum Serius Angkat Isu Gender)
Sebaliknya, belum banyak kampanye calon presiden yang memastikan berani melawan para bandit politik tersebut. “Yang saya tagih justru berani tidak melawan itu,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Sandiaga berjanji menjalankan pemerintahan dengan kepemimpinan yang kuat dan tegas bila terpilih bersama Prabowo Subianto. Dia pun meyakinkan akan berani membuat kebijakan yang berpihak kepada kepentingan nasional.
Dengan demikian, ekonomi Indonesia tak lagi tersandera oleh bandit-bandit politik. “Saya tadi sampaikan, kami berani dan InsyaAllah akan hadirkan kebijakan kepada rakyat,” kata Sandiaga.