Survei LSI Denny JA: Pemilih NU dan Muhammadiyah Dukung Jokowi-Ma'ruf

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Calon presiden petahana Joko Widodo didampingi calon wakil presiden Ma'ruf Amin saat pendaftaraan Pilpres di KPU, Jakarta, Jumat (10/8).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
24/8/2018, 16.26 WIB

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan kalangan pemilih muslim lebih banyak yang mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dibandingkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma'ruf unggul di tiga kategori pemilih yang berasosiasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam asal Nahlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, serta ormas Islam lainnya.

Sementara, Prabowo-Sandiaga masih mendapatkan dukungan suara dari pemilih yang berasosiasi dengan Persatuan Alumni (PA) 212. "Kebanyakan (ormas Islam) di belakang Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hanya PA 212 yang masih banyak di Prabowo-Sandi," kata Rully di kantornya, Jakarta, Jumat (24/8).

Survei LSI Denny JA mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di basis pemilih tersebut mencapai 52,7%. Elektabilitas petahana unggul telak jika dibandingkan Prabowo-Sandiaga dengan selisih 24,8%.

 (Baca juga: CEO Go-jek dan Bukalapak Diajak Gabung Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf)

Pada basis pemilih dengan asosiasi Nahdlatul Ulama (NU), Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas sebesar 54,7%. Sementara, Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh suara sebesar 27%.

Pada basis pemilih dengan asosiasi Muhammadiyah, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 50%. Sementara perolehan suara Prabowo-Sandiaga mencapai 35,7%.

Perolehan suara Jokowi-Ma'ruf dari pemilih dengan asosiasi terhadap ormas Islam lainnya mencapai 60%. Dari segmen yang sama, Prabowo-Sandiaga hanya mendapat perolehan elektoral sebesar 26,7%.

Ada pun, Prabowo Sandiaga mendapatkan elektabilitas sebesar 61,1% dari pemilih dengan asosiasi terhadap PA 212. Sementara, Jokowi-Ma'ruf hanya mendapatkan suara sebesar 27,4% dari segmen tersebut.

"Melihat latar belakang asosiasi memang lebih besar kecenderungan memilih Jokowi-Ma'ruf," kata Rully.

(Baca juga:  Survei LSI: Ma'ruf Gerus Elektabilitas Jokowi, Sandi Naikkan Prabowo)

Lebih lanjut, pemilih muslim yang tak merasa bersasosiasi dengan ormas Islam lebih banyak menyorongkan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf. Berdasarkan survei LSI Denny JA, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pada segmen tersebut mencapai 58,9%, sementara Prabowo-Sandiaga sebesar 24,1%.

Menurut Rully, pemilih muslim banyak mendukung Jokowi lantaran merasa terwakili dengan dijadikannya Ma'ruf sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Ma'ruf dianggap sebagai sosok cawapres dari kalangan ulama. Ma'ruf merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais A'am NU. "Sementara Sandiaga Uno bukan tokoh yag dikenal dalam pergerakan Islam," kata Rully.

Pemilih muslim menyukai karakter Jokowi-Ma'ruf

Rully mengatakan, 75% pemilih muslim juga merasa puas dengan kinerja Jokowi selama ini. Karakter Jokowi juga lebih disukai pemilih muslim ketimbang Prabowo.

Berdasarkan survei LSI Denny JA, pemilih muslim beranggapan Jokowi jujur (76%), nasionalis (83,3%), agamis (70%), perhatian pada rakyat (83,3%), dan tegas (69,2%). Sementara, karakter Prabowo yang disukai pemilih muslim, antara lain pintar (88,6%) dan berwibawa sebagai pemimpin (77,4%).

"Lebih banyak karakter Jokowi yang lebih disukai pemilih muslim," kata Rully.

(Baca juga:  Jokowi dan Sandi Saling Berebut Suara Milenial di Pilpres 2019)

Pemilih muslim pun lebih menyukai karakter Ma'ruf ketimbang Sandiaga. Ma'ruf lebih dianggap jujur (52,3%), nasionalis (58,2%), agamis (64,1%), dan perhatian pada rakyat (49,9%). Pemilih muslim menyukai Sandiaga lantaran menganggapnya pintar (62,7%), berwibawa sebagai pemimpin (51%), dan tegas (41,3%).

Pemilih muslim juga lebih menyukai program penguatan ekonomi umat yang digagas Ma'ruf selama di MUI. "Mayoritas pemilih muslim mendukung program menguatkan ekonomi umat. Angka dukungannya mayoritas di angka 84,7%," kata Rully.

LSI Denny JA mengadakan survei pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia. Pemilihan responden dilakukan secara acak ( multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan ( margin of error) sebesar +/- 2,9% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.