Sepekan Daftar Pilpres, Prabowo-Sandi Lobi Maraton ke Golkar dan NU

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (kanan), saat pendaftaran Capres, Jakarta, Jumat (10/8/2018)
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
17/8/2018, 09.31 WIB

Sepekan terakhir setelah mendaftar sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bergerak cepat melobi petinggi Partai Golkar dan Nadhlatul Ulama.

Sandi secara maraton mengunjungi tiga tokoh senior Partai Golkar. Secara resmi, Golkar telah menyatakan dukungan untuk pesaingnya, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Bahkan partai berlambang beringin ini yang paling pertama kali mendeklarasikan dukungannya untuk Jokowi.

Pada Jumat malam (10/8) usai mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum, Sandi berkunjung ke kediaman Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie (Ical) di Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat. Saat bertemu dengan Ical, Sandi ditemani Erwin Aksa dan putera Ical, Anindya Bakrie.

(Baca juga: Laporan ke KPK, Kekayaan Sandiaga 100 Kali Lipat dari Jokowi)

Usai bertemu Ical, Sandi berlanjut berkunjung menemui Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung di Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/8) malam.

Kunjungan Sandi bertepatan dengan perayaan ulang tahun Akbar yang ke-73. Dari foto yang beredar, Sandiaga tampak berbincang akrab dengan kalangan pengusaha seperti Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan pemilik CT Corp Chairul Tanjung.

Sehari kemudian, Sandiaga bersama Prabowo mengunjungi kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Rabu (15/8) malam. Keduanya bertandang ke rumah politisi senior Golkar itu ditemani Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Tampak hadir juga adik Kalla, Aksa Mahmud bersama putranya, Erwin Aksa. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu jam.

Prabowo mengatakan, pertemuan dengan beberapa tokoh politik dari Golkar sebagai silaturahmi menemui para sahabat. "Seorang sahabat kan bisa rival," kata Prabowo di Jakarta, Kamis (16/8).

(Baca juga: Tiga Nama Calon Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Bukan dari Parpol)

Prabowo mengatakan meski berbeda dukungan dalam Pilpres tak menghalangi persahabatan. "Kita kadang-kadang berada di partai yang berbeda, di kubu yang berbeda, tapi tetap dalam suasana bersahabat," katanya.

Namun, Prabowo enggan menjawab pertanyaan mengenai pertemuan tersebut sebagai upaya mencari dukungan dalam Pilpres 2019. Seperti diketahui, dalam Pilpres 2014, Golkar mendukung Prabowo-Hatta Rajasa.

Selain itu, keponakan Jusuf Kalla yakni Erwin Aksa, merupakan sahabat Sandi yang membantunya dalam memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017. Erwin yang merupakan mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) pernah mengatakan membantu Sandi melobi para pengusaha yang pernah menjadi rekanan Sandi selama Pilkada.

Golkar klaim tetap dukung Jokowi-Ma'ruf

Airlangga mengatakan, rentetan pertemuan Sandiaga ke para petinggi Golkar tak akan mempengaruhi dukungan Golkar dalam Pilpres 2019. Golkar, lanjutnya, tetap akan mendukung Jokowi-Ma'ruf. "Golkar sejak awal sudah jelas bahkan sebelum ada cawapres kita sudah dukung Presiden (Jokowi)," kata Airlangga di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/8).

Airlangga mengatakan pertemuan dirinya dengan Sandi di rumah Akbar sebagai hal wajar. Apalagi, keduanya sudah saling mengenal sejak lama. Sandi pernah menjadi wakilnya, ketika Airlangga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia.

Airlangga pun mengungkapkan telah menjadwalkan pertemuan dengan Sandi membahas perihal perekonomian Indonesia saat ini.

Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar Bambang Soesatyo juga menyatakan hal serupa. Bambang menilai pertemuan dengan para politisi senior Golkar karena memang memiliki hubungan baik di sektor bisnis.

Baik Aburizal, Akbar dan Sandi merupakan para pengusaha yang pernah bergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin). 

"Bertemu untuk silaturahmi tak masalah, yang pasti tidak pernah bicara dukung-mendukung," kata Bambang.

Kartu anggota NU untuk Prabowo

Usai bertemu petinggi Golkar, Prabowo-Sandi menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj pada Kamis (16/8). Pertemuan dimulai pukul 15.45 WIB berlangsung selama satu jam antara Prabowo, Sandi dan beberapa pengurus NU.

Prabowo-Sandiaga berkunjung ke PBNU (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Usai pertemuan itu, Saiq Aqil mengatakan akan menyiapkan kartu anggota NU untuk Prabowo. Sementara, Sandi sudah mendapatkannya sejak tahun lalu.

"Pak Sandiaga ini mertuanya NU, yang punya Masjid At-Taqwa. Secara ibadah NU, dan ibundanya di Cirebon, rumahnya berjarak tujuh kilometer dari rumah saya," kata Saiq Aqil.

Saiq mengatakan Prabowo-Sandi sebagai orang yang dekat dengan NU. Dia bahkan mengatakan Presiden ke-4 RI Gus Dur yang merupakan tokoh NU bahkan bersahabat dengan Prabowo.

(Baca juga: Jokowi Andalkan Ma'ruf Amin untuk Perkuat Ekonomi Umat)

Prabowo pulang terlebih dahulu ditemani Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas. Sementara Sandiaga dan Said Aqil kembali melanjutkan obrolan selama satu jam secara tertutup.

Sandiaga mengatakan dalam pertemuan itu menawarkan program Oke-Oce untuk kalangan pesantren. Dia berjanji akan memberikan akses permodalan kepada penguasaha dari pesantren setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan.

"NU bercerita bahwa modal yang disampaikan masih sangat kurang bagi santri yang bergerak di dunia usaha," kata Sandi.

Jumlah massa NU yang diperkirakan mencapai 90 juta orang, selalu menjadi target suara dalam Pemilihan Presiden. Presiden Jokowi memilih berpasangan dengan Ma'ruf Amin pun atas pertimbangan mendapat dukungan suara dari kalangan NU dan umat Islam.

Namun, Sandi mengatakan massa NU bersifat independen dan menaungi kedua pasangan dalam Pilpres 2019. "NU milik semua, NU ini tentunya menjadi organisasi yang menaungi semua," kata Sandi.