Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengklaim berhak mendapatkan posisi wakil gubernur DKI Jakarta yang kosong setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri. Presiden PKS Sohibul Iman menilai, Gerindra bakal menyerahkan posisi wakil gubernur DKI Jakarta tersebut kepada PKS.
Sohibul menjelaskan secara aturan yang dapat menggantikan posisi Sandiaga hanyalah PKS dan Gerindra. Kedua partai tersebut yang mengusung Sandiaga bersama Anies Baswedan dalam Pilkada DKI 2017.
"Jadi nanti akan diusung dari PKS dan Gerindra," kata Sohibul di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (10/8). (Baca juga: Sandiaga Uno Mundur, Gerindra dan PKS Incar Posisi Wagub Jakarta)
Aturan penggantian kepala daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Berdasarkan Pasal 26 ayat (4), untuk mengisi kekosongan jabatan wakil kepala daerah yang berasal dari partai politik atau gabungan partai politik, maka kepala daerah mengajukan dua orang calon wakil kepala daerah.
Dua orang calon harus berasal dari partai politik atau gabungan partai politik yang kemudian dibahas dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
(Baca: Lobi Sandiaga Uno Dampingi Prabowo Jelang Pendaftaran Pilpres).
PKS akan mengajukan salah satu kader menggantikan posisi Sandi dalam waktu dekat. "Senin kami sudah proses, di situ baru tahu namanya," kata Sohibul.
Salah satu kader yang disebut-sebut menggantikan posisi Sandi yakni Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Mardani juga pernah menjadi ketua tim pemenangan pasangan Anies-Sandi saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, Sohibul enggan memberikan konfirmasi mengenai informasi tersebut.
Sandiaga mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta setelah didaulat sebagai cawapres bersanding dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
(Baca juga: Prabowo-Sandiaga Klaim Ingin Berkuasa Agar Tak Ada Lagi Orang Miskin)
Selain dari PKS, tokoh yang berpotensi menggantikan Sandiaga di antaranya Ketua DPD Jakarta Partai Gerindra Muhammad Taufik. Belakangan ini Taufik terlihat setia mendampingi Sandiaga saat melobi partai politik untuk mendukungnya sebagai cawapres.
Sohibul Iman memaparkan pilihan PKS jatuh ke Sandiaga karena dia dianggap sebagai sosok berlatar religius. Sohibul melekatkan istilah baru kepada Sandi yakni santri di era Post-Islamisme.
"Saya kira beliau adalah seorang yang memang hidup di alam modern, tapi beliau mengalami proses spiritualisasi dan Islamisasi, sehingga saya bisa mengatakan saudara Sandi adalah merupakan sosok santri di era post Islamisme," kata Sohibul. Kamis (9/8).