Usai Drama, SBY dan AHY Siap Masuk Tim Pemenangan Prabowo-Sandi

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, saat pendaftaran Pilpres di KPU Pusat , Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
10/8/2018, 18.15 WIB

Partai Demokrat menyatakan akan menerjunkan secara penuh jajarannya untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhyono (SBY) dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan ikut terlibat langsung dalam tim pemenangan.

Hinca mengatakan, Demokrat akan segera mengumumkan tim pemenangan bagi Prabowo-Sandiaga dalam satu-dua hari ke depan. Tim tersebut akan disinergikan bersama partai-partai koalisi lainnya, seperti Gerindra, PKS, dan PAN.

"Pemilu yang lalu kan Demokrat belum turun. Kali ini pasti turun full team, all out, dan saya kira Pak SBY akan jadi pelatih yang baik untuk kandidat ini," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (10/8).

(Baca juga: Setahun Lobi Jokowi, SBY Sebut Banyak Rintangan untuk Berkoalisi)

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, AHY berpotensi menjadi juru kampanye bagi Prabowo-Sandiaga. Menurut Andre, AHY dapat menjadi ikon yang mampu mendorong pemenangan Prabowo-Sandiaga. "Ya mungkin saja bisa (AHY menjadi juru kampanye)," kata Andre.

Meski SBY disebut akan mendukung sepenuhnya Prabowo-Sandiaga, dia tak tampak hadir saat kedua pasangan itu mendaftar di KPU. Hanya AHY beserta saudaranya, Edhie Baskoro yang mendampingi proses pendaftaran. 

Hubungan SBY dan Prabowo memang sempat tegang setelah mantan Danjen Kopassus itu tak lagi memilih AHY sebagai cawapres. Bahkan sempat beredar kabar Demokrat menarik diri dari koalisi pengusung Prabowo. 

Drama politik juga sempat muncul lewat pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief. Andi menuding Prabowo lebih memilih Sandiaga sebagai cawapres karena mampu membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 miliar. Dia juga menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus.

(Baca juga: Sandiaga Jadi Bakal Cawapres, Koalisi Prabowo-SBY Terancam Kandas)

Namun, Demokrat memutuskan mendukung mendukung Prabowo-Sandiaga, menjelang pendaftaran. Keputusan diambil dalam Rapat Majelis Tinggi Demokrat pada Jumat (10/8) pagi.

Keputusan Demokrat berdasarkan survei internal meminta pendapat pengurus DPP, DPD, anggota DPR dan DPRD mengenai capres yang akan diusung Demokrat. Survei tersebut menunjukkan sebanyak 62% pengurus memilih Prabowo dan 38% memilih Joko Widodo.