Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan memimpin Tim Pemenangan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019 - 2024 mendatang. Airlangga menyatakan Kalla telah menyambut positif rencana tersebut.
Airlangga yang juga menjabat Menteri Perindustrian mengatakan Kalla yang akan berperan menyusun rencana pemenangan. "Tim direncanakan oleh Pak Jusuf Kalla," kata Airlangga di Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (10/8).
Selain Kalla, pimpinan partai politik pengusung Jokowi-Ma'ruf juga masuk dalam Tim Pemenangan. Dia menyebut salah satunya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun detail struktur organisasi masih akan dibahas lebih lanjut. "Kan baru daftar, nanti saja lah," ujarnya.
(Baca juga: Kunjungi JK, Jokowi Sampaikan Pendampingnya Berinisial M)
Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata.co.id, Jokowi menyampaikan permintaan kepada Kalla menjadi Ketua Tim Pemenangannya. Permintaan ini disampaikan Jokowi saat mengunjungi kantor Kalla pada Kamis (9/8) sebelum pengumuman Ma'ruf sebagai cawapres.
Koalisi partai pendukung Jokowi telah mengadakan beberapa kali pertemuan membahas formasi tim pemenangan. Para parpol telah menyetujui kepala tim akan ditunjuk langsung oleh Jokowi.
Ketua tim nantinya akan dibantu oleh para wakil ketua dari sembilan partai koalisi. Ada pula sekretaris, bendahara, dewan pengarah, serta dewan penasehat.
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, dewan pengarah akan berisikan sembilan ketua umum dari partai koalisi. "Dewan penasehat yang diisi tokoh-tokoh nasional," kata Johnny di Posko Cemara, Jakarta, Senin (6/8) malam.
(Baca juga: Jelang Keputusan Cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin Diam-diam ke Istana)
Tim Pemenangan akan memiliki sepuluh direktorat, antara lain program, keuangan, penggalangan dan jaringan, hukum dan advokasi, informasi dan komunikasi. Kemudian, ada direktorat logistik dan APK, saksi pemilu, konten kampanye, penggalangan pemilih muda, dan relawan.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, tiap direktorat nantinya tak hanya diisi oleh tokoh partai, melainkan juga dari nonpartai. Hal ini dilakukan karena dalam direktorat diperlukan adanya profesionalitas.
"Karena itu kan level pelaksana teknis, orang partai kan belum tentu punya keahlian di bidang yang diperlukan," kata Arsul.
Tim pemenangan ini nantinya memiliki juru bicara. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partai politik koalisi pendukung Jokowi sepakat menyiapkan masing-masing 25 juru bicara.
Mereka nantinya akan dilatih bersama untuk memperkuat sosialisasi keberhasilan kerja Jokowi selama lima tahun memerintah. "Kami akan mempertajam dari aspek keberhasilan program-program tersebut di setiap wilayah," kata Hasto.