Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri sepakat bakal calon wakil presiden (cawapres) akan diserahkan kepada Prabowo Subianto. Salim merupakan salah satu kandidat yang direkomendasikan dalam forum ijtima akhir pekan kemarin.
"Walaupun kita sudah mendengar rekomendasi dari Ijtima ulama, tapi karena kami berempat tetaplah kami bahas bersama untuk bangsa dan negara," kata Salim usai bertemu SBY di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (30/7) malam.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menggelar forum ijtima atau musyawarah pada akhir pekan kemarin. Selain Salim, cawapres yang direkomendasikan mendampingi Prabowo yakni Abdul Somad, pendakwah yang sedang naik daun.
SBY sendiri telah menyerahkan nama cawapres kepada Prabowo. Menurut SBY, mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut bakal bijak memutuskan pendampingnya dalam Pilpres 2019.
(Baca juga: Disodori Dua Cawapres, Prabowo Akan Konsultasi ke NU dan Muhammadiyah)
SBY menilai Prabowo akan mendengarkan rekomendasi dari berbagai pihak. Selain itu, Prabowo akan mampu mengkalkulasikan cawapres yang dianggapnya tepat.
"Saya yakin capres pada saatnya akan mengkomunikasikan kepada para pemimpin parpol koalisi, nah di situ lah akan ditelaah, mudah-mudahan pilihan capres adalah pilihan yang paling tepat dan paling baik," kata dia.
SBY mengatakan, diserahkannya keputusan kepada Prabowo agar nantinya tujuan memasangkan cawapres bukan hanya untuk memenangkan Pilpres. Hal tersebut juga ditujukan agar pasangan yang terpilih dapat memimpin secara baik dalam lima tahun mendatang.
"Dan tentunya membikin koalisi ini tetap solid bersatu dan berjuang dengan gigih ke depan," kata SBY.
(Baca juga: Demokrat Klaim Jadi Penentu Kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2019)
Salim menyatakan PKS menyambut baik bergabungnya Demokrat mendukung Prabowo sebagai calon presiden. Dia menyatakan dukungan Demokrat akan menambah koalisi makin kuat.
Meski PKS yang terakhir dalam menjajaki koalisi dengan Demokrat ketimbang Gerindra dan PAN, Salim menyatakan hubungan PKS dan Demokrat memiliki banyak kesamaan terkait visi dan misi ketika bersama dalam koalisi. Bahkan, kesamaan tersebut terlihat dalam sudut pandang untuk membangun Indonesia, baik di bidang ekonomi dan sosial.
"Kalau PKS hari ini baru ditakdirkan ketemu. Tapi kalau di hati ini rasanya sulit dipisahkan," kata Salim.