Pihak Sjamsul Nursalim Curiga Kasus BLBI Selalu Diungkit Jelang Pemilu

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Pengacara Otto Hasibuan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
26/7/2018, 11.11 WIB

Kuasa hukum  Sjamsul Nursalim, Otto Hasibuan menyebut sorotan publik atas pencairan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) kerap muncul dengan pola waktu yang berulang. Kasus yang sudah berumur 20 tahun ini, dia sebut selalu menjadi bahan perbincangan saat mendekati Pemilihan Umum.

"Setiap ada Pemilu kasus ini selalu muncul, setelah itu diam. Itu yang saya heran, ada apa?" kata Otto di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (25/7).

Otto mengatakan, BLBI pertama kali muncul pada masa pemerintahan Presiden kedua RI Soeharto ketika terjadi krisis moneter pada 1998. Ketika itu, kasus BLBI telah diselesaikan dengan skema Master Settlement and Acquisition Agreement (MSAA).

 (Baca juga: Pihak Sjamsul Nursalim Ungkap Proses Penyelesaian BLBI BDNI)

Namun, kasus tersebut kembali mencuat pada akhir pemerintahan Presiden ketiga RI B.J Habibie dan tengah memasuki Pemilu 1999. Kemudian, kasus tersebut kembali ramai ketika terbit Surat Keterangan Lunas (SKL) untuk Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) pada April 2004. Prosesnya di masa pemerintahan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan menjelang masa Pemilu 2004.

Halaman: