Pemerintah Ajukan Pinjaman ke Bank Dunia untuk Empat Proyek LRT

INKA
INKA telah mengirimkan 4 dari 8 rangkaian kereta LRT Palembang (10/4)
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
11/7/2018, 16.27 WIB

Pemerintah berencana mengajukan pinjaman dana yang ditawarkan Bank Dunia untuk pengembangan transportasi perkotaan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pinjaman tersebut akan ditujukan bagi empat proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT) di Medan, Bandung, Surabaya, dan Bali.

Budi mengatakan penataan transportasi di empat kota tersebut belum maksimal dengan tingkat kemacetan yang cukup tinggi. Selain itu, jumlah penduduk di empat kota tersebut cukup padat. Padahal keempat kota tersebut memiliki potensi pariwisata yang besar.

"Kami tahu kota-kota besar di Indonesia ini penataan transportasi belum maksimal, kami ambil kesempatan (terima tawaran pinjaman)," kata Budi di Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (11/7).

(Baca juga: Kemenko Maritim Kaji Pembiayaan Campuran untuk Proyek LRT Nasional)

Budi mengatakan, saat ini sudah ada tiga proposal pinjaman yang siap diajukan ke Bank Dunia, yakni untuk LRT di Medan, Bandung, dan Surabaya. Sementara, proposal untuk pengajuan pinjaman dana proyek LRT di Bali masih dibuat.

Nantinya, keempat proyek tersebut akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Skema ini seperti yang diterapkan dalam proyek LRT Jabodebek.

"Empat kota akan kami ajukan di Annual Meeting IMF-WB," kata Budi.

(Lihat Infografik: Nilai Proyek LRT Palembang Termahal di Dunia?)

Meski demikian, Budi belum dapat memastikan besaran dana pinjaman yang akan diajukan. Menurutnya, kajian untuk pengajuan pinjaman ini masih dalam tahap awal.

Alhasil, pemerintah akan melakukan rapat berkala untuk membahas pengajuan pinjaman ini. "Nanti kami lakukan weekly meeting," kata Budi.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Kemaritiman mempertimbangkan potensi pembiayaan LRT menggunakan skema blended finance atau skema pembiayaan campuran.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Arif Havas Oegroseno menambahkan, potensi pembiayaan LRT menggunakan skema blended finance dengan pertimbangan adanya kemiripan model pendanaan LRT Jabodebek.