Jelang Pilgub, Survei Elektabilitas Gus Ipul dan Khofifah Terpaut 1%

ANTARA FOTO/Irfan Anshori
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (kiri) pada pameran Retrospeksi Jawa Timur 2016 di Graha LKBN ANTARA Biro Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (13/12).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
7/6/2018, 20.08 WIB

Masyarakat Jawa Timur yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) diperkirakan bakal jadi penentu kemenangan dalam Pilkada Jawa Timur. Pasalnya, elektabilitas antara pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) - Puti Guntur Soekarno dan Khofifah Indar Parawansa - Emil Elistianto Dardak hanya terpaut tipis.

Berdasarkan survei Charta Politika yang dirilis hari ini, Kamis (7/6), elektabilitas kedua pasangan hanya bertaut tipis 0,8%. Khofifah-Emil dalam survei tersebut mendapatkan raihan elektoral sebesar 44,6% sementara elektabilitas Gus Ipul-Puti sebesar 43,8%.

“Selisih Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno itu ada di rentang bahkan tidak sampai 1%. Jauh di bawah margin of error 2,83%,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya di Jakarta, Kamis (7/6).

(Baca juga: Kemenangan Gus Ipul dan Khofifah Akan Ditentukan Elektabilitas Cawagub)

Berdasarkan survei Charta Politika, Khofifah unggul di tiga wilayah, yakni Mataraman (49,5%), Mataraman Pesisir (45%), dan Madura (50%). Mataraman meliputi Pacitan, Madiun, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Blitar, dan Tulungagung. Mataraman Pesisir meliputi Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Sementara, Madura meliputi Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.

Gus Ipul-Puti unggul di dua wilayah Jawa Timur, yakni Arek (54,1%) dan Tapal Kuda (49,6%). Wilayah Arek meliputi Gresik, Kota Surabaya, Kota Batu, Malang, Mojokerto, Jombang, dan Sidoarjo. Tapal Kuda meliputi Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Banyuwangi.

Berdasarkan pendapatan, rata-rata pemilih Khofifah-Emil memiliki pendapatan dengan rentang kurang dari Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Pemilih Gus Ipul-Puti memiliki pendapatan dengan rentang Rp 2,1 juta hingga di atas Rp 4 juta.

“Masyarakat dengan tingkat pengeluaran rendah cenderung memilih Khofifah. Yang pendapatannya lebih tinggi cenderung memilih Gus Ipul-Puti,” kata Yunarto.

(Baca juga: Palagan Terakhir Khofifah di Pilgub Jatim)

Dengan ketatnya elektabilitas kedua pasangan calon, Yunarto menilai masyarakat Jawa Timur yang belum memilih dan masih mungkin berubah pilihan akan menjadi penentu kemenangan. Saat ini, masih ada 11,6% responden yang belum menentukan pilihan.

Sementara, terdapat 26,2% responden menyatakan pilihannya masih mungkin berubah. Jika dirinci, sebanyak 30,9% pendukung Khofifah-Emil menyatakan pilihannya masih mungkin berubah. Sementara, 24,8% dari pendukung Gus Ipul-Puti yang menyatakan hal sama.

“Di sini Gus Ipul-Puti lebih diuntungkan karena angkanya (pendukung yang masih mungkin berubah pilihan) lebih kecil,” kata Yunarto.

Dalam survei yang diadakan pada 23-29 Mei 2018 ini, Charta Politika melibatkan 1200 responden di seluruh Jawa Timur. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,8% dan tingkat kepercayaan 95%. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel.