Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menteri dan kepala lembaga negara menyampaikan kepada dunia internasional bahwa saat ini Indonesia masih dalam kondisi aman. Pemerintah pun masih fokus bekerja, terutama dalam hal pembangunan.
"Narasi ke dunia internasional sangat penting sekali bahwa Indonesia aman," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/5).
Jokowi juga meminta Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan meningkatkan penjagaan dan pengendalian keamanan. Apalagi, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa mulai besok. Butuh suasana aman dan damai dalam menjalankan ibadah.
(Baca: Gabungan 3 Pasukan Elit TNI Akan Diajak Basmi Teroris)
Pernyataan Jokowi ini disampaikan hanya beberapa jam setelah aksi terorisme terjadi lagi di Mapolda Riau. Aksi teror ini menyusul peristiwa di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (14/5) dan Minggu (13/5) kemarin. Serangan terjadi pada Mapolrestabes Surabaya hingga tiga gereja yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.
Jokowi sebelumnya juga telah mengultimatum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) apabila tak menyelesaikan pembahasan revisi UU Tindak Pidana Terorisme pada masa sidang, Jokowi akan menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-undang tentang Tindak Pidana Terorisme pada bulan Juni atau setelah selesainya masa sidang DPR.
“Kalau nantinya bulan Juni di akhir masa sidang belum segera diselesaikan, saya kira akan keluarkan Perpu,” kata Jokowi beberapa hari lalu.
(Baca: Revisi UU Terorisme Ditargetkan Selesai pada Periode Mei-Juli)