Mabes Polri menyatakan berhasil melumpuhkan serangan sekelompok orang di Markas Polda Riau hari ini pukul 09.00 WIB. Sebanyak empat terduga teroris tewas ditembak mati polisi dan seorang lainnya yang melarikan diri berhasil diringkus aparat.
"Polda Riau berhasil mematahkan penyerangan dari sekelompok orang tak dikenal," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Jakarta, Rabu (16/5).
Seorang terduga teroris sempat kabur dan terlihat aparat saat hendak melompat dari pagar belakang Mapolda sekitar pukul 10.40 WIB. Polisi kemudian mengejarnya dan pelaku melarikan diri ke rumah masyarakat. Lewat pengepungan oleh puluhan aparat, terduga teroris berhasil ditangkap.
Setyo memberikan klarifikasi penyerang Mapolda Riau berjumlah lima orang. Sebelumnya Kapolda Riau Irjen Pol Nandang menyebutkan jumlah penyerang diperkirakan enam orang dengan dua orang melarikan diri.
(Baca juga: Terduga Teroris Serang Mapolda Riau Gunakan Senjata Tajam)
Peristiwa penyerangan terjadi sekita pukul 09.00 dengan menggunakan mobil Avanza berwarna putih. Petugas hendak memeriksa kendaraan, namun para pelaku menabrakkan mobil ke arah pagar dan pos penjaga Mapolda.
Tabrakan ke pos penjaga menyebabkan seorang petugas polisi bernama Ipda Auzar meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Seorang wartawan TVOne pun terkena luka akibat tabrakan kendaraan.
Setelah menabrak pos penjaga, para terduga teroris yang mengenakan topeng ini kemudian keluar kendaraan dan menyerang beberapa orang dengan menggunakan senjata tajam berupa samurai. Dua anggota polisi terkena luka sabetan di leher dan tangan.
Polisi yang berada di sekitar area kemudian menembak mati empat terduga teroris. "Para pelaku yang tewas masih dilakukan pemeriksaan karena diduga membawa bahan peledak," kata Kapolda Riau Irjen Pol Nandang.
Serangan terhadap Mapolda Riau merupakan rentetan dari serangan jaringan ISIS setelah peristiwa kerusuhan di Mako Brimob pada 8-9 Mei lalu. Setelah peristiwa kerusuhan di Mako Brimob, terjadi lima serangan teror beruntun di Surabaya, Jawa Timur selama dua hari. Ledakan bom di berbagai lokasi ini menyebabkan 12 warga sipil tewas dan 41 orang menderita luka.
(Baca juga: Jejak Teror dari Kerusuhan Mako Brimob ke Ledakan Bom di Surabaya)