Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dirinya saat ini belum menyiapkan strategi khusus menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Jokowi menjelaskan saat ini dirinya masih fokus bekerja menjalankan program pemerintahan.
"Masih jauh, masih panjang," kata Jokowi saat di Kota Sorong, Papua Barat, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden, Jumat (13/4).
Jokowi menyambut baik deklarasi Gerindra yang mencalonkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang akan menantangnya dalam Pilpres 2019. "Kami menghormati apa yang diputuskan Gerindra untuk mencalonkan kembali Bapak Prabowo Subianto sebagai calon Presiden 2019 - 2014," kata dia.
(Baca juga: Terima Mandat Jadi Capres, Prabowo Perintahkan Kader Gerindra Bergerak)
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menyatakan kesiapannya mengikuti aturan main Komisi Pemilihan Umum (KPU), salah satunya bersedia menghentikan pemberian hadiah saat kunjungan kerja. "Kalau sudah ditentukan KPU misal bagi sepeda tidak boleh, ya kami taati," kata Jokowi.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra yang diadakan di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Jawa Barat, Rabu (11/4) kemarin, Prabowo menyatakan siap menerima mandat partai maju di Pilpres 2019.
Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, keputusan mengusung Prabowo berdasarkan aspirasi dari 34 Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat Provinsi, 529 Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) tingkat Kabupaten yang hadir dalam Rakornas. Selain itu, Gerindra juga menyerap aspirasi 2.785 anggota DPRD Kabupaten/Kota, 251 anggota DPRD tingkat Provinsi, 73 anggota DPR RI.
Selain mencalonkan Prabowo, Gerindra juga memberikan mandat penuh kepada Prabowo untuk membangun koalisi untuk bisa maju dalam Pilpres. Gerindra disebut Muzani juga memberikan mandat kepada Prabowo untuk memilih calon wakil presiden pendampingnya dalam Pilpres 2019.
"Prabowo memerintahkan seluruh kader turun bersama rakyat. Siang dan malam berjuang dengan rakyat," kata Muzani. (Baca juga: Alasan PAN Belum Tentukan Pilihan antara Prabowo dan Jokowi)
Setelah menerima mandat, Prabowo akan membangun koalisi untuk mengusungnya di Pilpres 2019. Hingga kini Prabowo belum mendapat dukungan dari partai lain, baik PKS dan PAN yang selama ini memiliki hubungan dekat.
PKS dan PAN masing-masing berharap calonnya bersanding dengan Prabowo sebagai cawapres. Gerindra memprioritaskan cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi. Saat ini elektabilitas Prabowo tertinggal dari Jokowi.
(Baca juga: Belum Pasti Dukung Prabowo, PKS Jajaki Bangun Koalisi Baru)