Survei Populi Center, Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Kompak Turun

ANTARA FOTO/Wira Suryantala
Presiden Joko Widodo mendapat cindera mata dari Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Prabowo Subianto di Denpasar, Bali, Kamis (8/12/2016).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
28/2/2018, 18.40 WIB

Elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Februari 2018 mengalami penurunan. Hal ini terungkap dalam hasil survei Populi Center yang dirilis pada Rabu (28/2).

Survei diadakan pada 7-16 Februari 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Pemilihan responden dilakukan secara acak (multistage random sampling) dengan margin of error (tingkat kesalahan) sebesar 2,89% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Berdasarkan survei yang dilakukan Populi Center dalam simulasi top of mind, elektabilitas Jokowi berada pada posisi 52,8%. Angka ini menurun jika dibandingkan survei pada Desember yang menyebutkan elektabilitas Jokowi sebesar 54,2%.

"Ada sedikit penurunan persentase, namun tidak signifikan karena masih dalam ambang batas margin of error," kata peneliti Populi Center Hartanto Rosojati di kantornya, Jakarta.

(Baca juga: Survei Populi: Elektabilitas Jusuf Kalla Tertinggi sebagai Cawapres)

Sementara, Prabowo mendapatkan perolehan elektoral sebesar 15,4%. Elektabilitas Prabowo menurun dari Desember 2017 yang sebesar 18,9%.

Adapun, elektabilitas Prabowo menurun siginifikan jika dibandingkan hasil survei pada Oktober 2015. Ketika itu, Populi Center mencatat elektabilitas Prabowo sebesar 24,9%.

"Di sisi lain ada tren penurunan dari tren elektabilitas Prabowo," kata Hartanto.

Menurut Hartanto, terjadinya tren penurunan ini karena semakin banyak responden yang tidak memutuskan pilihannya terhadap capres di Pilpres 2019. Berdasarkan survei Populi Center, jumlah responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab meningkat dari 20,5% pada Desember 2017 menjadi 25,5% pada Februari 2018.

"Hal ini juga mungkin bisa dilihat dari tingginya responden yang menjawab tidak tahu," kata Hartanto.

(Baca juga: Survei SMRC: Belum Ada Lawan Kuat, Elektabilitas Jokowi Terus Naik)

Meski demikian, elektabilitas Jokowi dan Prabowo masih jauh mengungguli perolehan suara sosok lainnya. Elektabilitas Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat ini sebesar 0,9%.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ini memiliki elektabilitas sebesar 0,7%. Sementara, elektabilitas Wakil Presiden Jusuf Kalla sebesar 0,5%.

Sebelumnya lembaga survei Median juga menyebutkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo turun. Dalam survei Median yang berlangsung 1-9 Februari 2018, elektabilitas Jokowi sebesar 35%. Padahal pada survei di Oktober 2017, tingkat keterpilihan Jokowi 36,2% responden. Sementara elektabilitas Prabowo sebesar 21,2% atau turun dibandingkan survei Oktober 2017 di mana elektabilitas Prabowo 36,2%.