Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan terkejut dengan hasil renovasi Istora SEnayan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Jokowi mengatakan renovasi terhadap Istora Senoyan mengembalikan kejayaan bangunan tersebut pada masa sekitar 1960-an.
"Ini merupakan renovasi besar yang betul-betul mengubah Istora Senayan dan harapannya digunakan event olahraga dan lainnya," kata Jokowi saat meresmikan renovasi Istora, Selasa (23/1).
Renovasi Istora GBK untuk menyambut pesta olah raga Asian Games pada Agustus 2018. Dalam peresmian Istora, Jokowi didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi.
Selain itu, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir.
(Baca: Wajah Baru Gelora Bung Karno)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Istora Senayan nantinya dapat digunakan sebagai gedung serbaguna. Sehingga berbagai kegiatan dapat diselenggarakan di dalam Istora GBK.
"Pada saat Asian Games digunakan untuk basketball dan badminton, kemudian konser musik," kata Basuki.
Dalam renovasi ini, beberapa perubahan yang terlihat yakni pemasangan 7.120 kursi single seat menggantikan 10.000 kursi kayu. Renovasi juga dilakukan dengan pemasangan teknologi lampu LED yang bisa bergerak naik turun pada ketinggian 9-12 meter dan dapat diatur sesuai kebutuhan.
Istora Senayan GBK rencananya akan digunakan sebagai venue bulu tangkis di Asian Games 2018. Istora GBK juga akan digunakan untuk dua turnamen, yakni Indonesia Masters 2018 pada Januari 2018 dan Indonesia Open pada Juli 2018.
(Baca: Habiskan Rp 700 Miliar, Sri Mulyani Puji Revitalisasi GBK)
Penggunaan Istora GBK untuk dua turnamen tersebut untuk uji coba venue Istora GBK sebelum Asian Games 2018. Jokowi bukan pertama kali melakukan peresmian di kawasan GBK.
Jokowi juga sempat meresmikan Stadion Utama GBK pada Minggu (14/1). Peresmian tersebut dilakukannya sebelum menonton laga persahabatan antara Timnas Indonesia melawan Islandia.
Istora Senayan hanyalah salah satu bangunan dari proyek renovasi Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno. Bangunan lainnya yang mengalami renovasi yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno, dan Aquatic Center.
Anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana Kompleks GBK lebih dari Rp 2,6 triliun. Biaya perbaikan Istora Senayan sebesar Rp 132 miliar, sementara untuk stadion utama Gelora Bung Karno mencapai Rp 700 miliar.
Istana Senayan pertamakali dibangun pada tahun 1960 untuk pagelaran Asian Games 1962. Berdiri di area seluas 22.174 meter persegi dengan kapasitas tempat duduk mencapai 7.166 seat, Istora Gelora Bung Karno pernah digunakan untuk menggelar event Thomas Cup dan Uber Cup. Tercatat Indonesia pernah menjadi juara Thomas Cup sebanyak 3 kali dan Uber Cup sebanyak dua kali.
Istora Gelora Bung Karno telah mengalami renovasi dengan penambahan bangunan baru pada bagian depan. Namun dalam rangka pelaksanaan Asian Games XVIII Tahun 2018, Istora Gelora Bung Karno direnovasi kembali sejak November 2016.
Konsep renovasi ini yaitu mengembalikan desain Istora Senayan seperti tahun 1962, dan diharapkan akan mengingatkan masyarakat teringat akan masa kejayaan olahraga Indonesia di era Presiden RI pertama Soekarno.