Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebagai calon gubernur Sumatera Utara dalam Pilkada 2018. Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri mengatakan, awalnya ia sempat bimbang dan kesulitan mencari sosok yang akan diusung partainya. Alasannya, Gubernur di Sumut kerap kali tersangkut permasalahan hukum.
"Kenapa ya saya tidak srek terus kalau mau ambil di Sumut kalau saya lihat begitu banyak peristiwa?" kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (4/1). Pengusungan Djarot disampaikan di tengah pengumuman rekomendasi calon gubernur Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Lampung.
(Baca: Tak Mau NU Pecah, Yenny Wahid Tolak Pinangan Prabowo di Pilgub Jatim)
Megawati mengatakan, Sumut merupakan provinsi yang penting dan strategis. Presiden RI Joko Widodo pun bahkan sedang berjuang membuat Sumut sebagai pusat kemajuan perekonomian nasional. Di antaranya, dengan membangun Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bandara Internasional Kuala Namu. Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan wilayah Danau Toba dan Samosir sebagai pusat warisan dunia dan tujuan wisata.
Belakangan Megawati menyadari Djarot yang cukup dekat dengannya, sebagai calon yang cocok untuk maju dalam ajang pilgub di Sumut. Selain itu, Megawati pun menilai Djarot sebagai sosok yang mempunyai kompetensi dan kapabilitas yang baik untuk memimpin suatu daerah.
"Orang yang bagus, orang yang sangat serius, orang yang menurut saya pasti akan bisa, tidak perlu panjang lebar saya akan masukkan Pak Djarot ke sana," kata Megawati.
(Baca: Calon Tunggal dalam Pilkada 2018 Diprediksi Meningkat)
Megawati pun telah memerintahkan Djarot yang merupakan petugas partai untuk maju di Pilkada Sumut. Atas perintah tersebut, Djarot pun langsung menerima pinangan dari Megawati tersebut.
Kendati demikian, Megawati mengatakan bahwa dirinya belum memberikan surat rekomendasi terhadap Djarot. Dirinya baru memberikan surat tugas untuk Djarot maju dalam Pilkada Sumut 2018. "Belum diresmikan, belum diberikan rekomendasi, tapi akan saya berikan supaya rakyat tahu," kata Megawati.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan, pendamping Djarot yang akan maju dalam Pilgub Sumut akan diumumkan pada Minggu (7/1). "Sebagai bagian di dalam strategi politik partai, pasangan ini akan diumumkan secara serentak pada tanggal 7 Januari," kata Hasto.
Hasto menyebutkan, sosok yang akan menjadi pendamping Djarot merupakan sosok populer di anak muda. Sosok ini, kata Hasto, merupakan penggemar olahraga sepakbola. "Tapi beliau juga punya rekam jejak pendidikan yang sangat baik. Itu lah yang nanti kami akan usung," kata Hasto.
Hingga kini, PDIP terus berkomunikasi dengan beberapa partai lainnya, seperti Hanura, PKB, PKPI, dan Golkar. "Berdasarkan komunikasi dengan partai-partai tersebut maka kami meyakini bahwa kerja sama di Sumatra Utara telah memenuhi syarat untuk mengusung Pak Djarot," kata Hasto.
Selain Djarot, PDIP juga mengusung empat pasangan calon untuk daerah Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Lampung. Keempatnya telah diberikan rekomendasi untuk maju.
Untuk Maluku Utara, PDIP memajukan pasangan Abdul Ghani Kasuba-Muhammad Al Yasin Ali. PDIP mengusung John Wempi Wetigo-Habel Melkias Suwae untuk Papua. Sementara untuk pilkada Lampung, PDIP memajukan Herman Hasanusi-Sutono sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Adapun, PDIP memajukan Ahyar Abduh-Mori Hanafi untuk Pilkada NTB.
(Baca: Usung Sudirman Said di Pilkada Jateng, Prabowo Bebaskan Sosok Cawagub)