Jenderal Gatot Siap Berhenti sebagai Panglima TNI Sebelum Masa Pensiun

ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana Ade Supandi (kiri), KSAD Jenderal Moelyono (kedua kanan) dan KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) pada acara Upacara HUT ke-72 TNI Tahun 2017, Kamis (5/10).
Editor: Yuliawati
5/12/2017, 12.52 WIB

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan kesiapan dirinya berhenti dari jabatan sebelum memasuki masa pensiun pada April 2018. Gatot menyatakan apabila Dewan Perwakilan Rakyat telah menyetujui Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI, tak perlu lama lagi untuk memberhentikan dirinya.

"Sebaiknya ketika sudah diputuskan bahwa disetujui, jangan lama, tak perlu menunggu (masa pensiun) saya sampai Maret 2018. Mengapa demikian, ini terjadi dualime, hanya tinggal satu langkah Keputusan Presiden saja," kata Gatot usai acara Persiapan Pemeriksaan Laporan keuangan Pemerintah Pusat 2017 di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (5/12).

Selain mencegah dualisme kepemimpinan, Gatot mengatakan pemberhentian dirinya akan membuat sistem pekerjaan yang lebih efektif. Dia mengatakan hanya membutuhkan waktu sekitar satu atau dua minggu sebelum mengakhiri pekerjaannya. "Kalau sudah diputuskan DPR, sudah disetujui maka sebaiknya agar ini efektif, saya akan di belakang," kata Gatot.

(Baca: Ditunjuk Jokowi Jadi Calon Panglima TNI, Marsekal Hadi: Mohon Doa)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan Marsekal Hadi sebagai calon Panglima TNI pada Senin (4/11) kemarin ke DPR. Selain mengajukan Hadi, Jokowi juga meminta persetujuan DPR terhadap rencana pemberhentian dengan hormat Jenderal Gatot dari jabatan Panglima TNI.

Gatot menyatakan mengapresiasi langkah Jokowi yang telah mempersiapkan pergantian dirinya. Gatot mengucapkan terima kasih kepada Jokowi karena tidak mengambil keputusan yang mendadak, misalnya mengangkat kepala staf dari wakil kepala staf yang dinaikan mendadak.

"Sehingga semua ini sudah dipersiapkan secara regenerasi, penyiapan kader-kader sejak awal. Ini saya ucapkan terimakasih, langkah-langkah sudah dilakukan," kata Gatot.

(Baca: Jokowi Kenal KSAU Hadi Sejak Lama, Istana: Diajukan Karena Kemampuan)

Gatot menyebut Hadi cocok menjabat Panglima TNI di tahun politik. Alasannya, dua kepala staf yang lain yakni akan pensiun dalam waktu dekat. KSAD Jenderal Mulyono akan pensiun pada Januari 2019. Sedangkan KSAL Laksamana Ade Supandi pensiun Mei 2018. Hanya Hadi yang akan pensiun tahun 2020 atau setelah tahun politik.

"Jadi cocok jadi Panglima TNI untuk tahun politik," kata Gatot.

Gatot menyebut Hadi bakal menghadapi tantangan menghadapi dua hajatan politik besar saat menjabat Panglima TNI. Pada 2018, akan digelar 171 pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang dilanjutkan dengan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden pada 2019. "Ini perlu diantisipasi betul," kata Gatot.

 (Baca: Jokowi Ajukan KSAU Marsekal Hadi Gantikan Panglima TNI Gatot Nurmantyo)

Reporter: Ameidyo Daud Nasution