Pemerintah menjanjikan hadiah rumah bagi atlet Indonesia yang berhasil meraih medali pada Asian Games 2018. Hal ini diputuskan dalam rapat terbatas soal Asian Games yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, bonus ini merupakan hadiah tambahan bagi atlet berprestasi, selain pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut Imam, Jokowi berpesan agar bonus yang diberikan kepada atlet berprestasi dalam Asian Games 2018 melebihi helatan serupa di Korea Selatan, empat tahun lalu. "Tentunya ini berlaku selain untuk Asian Games, juga untuk ASEAN Para Games 2018," kata Imam di kompleks Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (21/11).
(Baca juga: Ada Asian Games dan Pilpres, Pemerintah Ajukan Dana Mendesak Rp 25,5 T)
Hanya, Imam mengaku sedang menghitung kembali besaran anggaran untuk hadiah ini. Menurutnya, dengan anggaran yang ada, maka bonus yang diberikan kemungkinan tidak melampaui Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.
Saat itu, atlet yang mendapatkan medali emas diganjar bonus senilai Rp 5 miliar. "Tentu tidak harus melampaui angka itu," katanya.
Imam juga menjelaskan bahwa kementeriannya akan mendapat tambahan anggaran sebesar Rp 735 miliar pada 2018. Namun, uang itu tidak hanya akan dibelanjakan untuk hadiah bagi atlet berprestasi.
Kementerian Pemuda dan Olahraga, menurut Imam, akan fokus kepada pembinaan prestasi. Oleh sebab itu dirinya akan memetakan olahraga apa saja yang kemungkinan akan mendulang medali agar target berada di peringkat 10 besar dari 45 negara peserta tercapai.
(Baca juga: Kementerian PUPR Minta Tambahan Anggaran Rp 475 Miliar di 2018)
"Contoh target bulutangkis berapa emasnya ? Kalau 5 (medali) maka akan dikawal mulai dari kebutuhan dasar atlet hingga perhatian sosial kepada mereka," ujarnya.
Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyebut, pada bulan Desember nanti 90% venue olahraga sudah selesai. Nantinya pada bulan Januari serta Februari 2018 mendatang venue tersebut akan mulai diuji coba.
"Ada tes untuk event badminton pada Januari, dan 9 cabang olahraga lain pada Februari," ujar Puan.