Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi serius foto viral Ketua DPR Setya Novanto yang terbaring di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur. Foto tersebut menjadi perbincangan di media sosial karena dianggap janggal.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat ke Ikatan Dokter Indonesia untuk memeriksa kesehatan Setya Novanto. "Kami mengirim surat ke IDI supaya IDI melakukan pemeriksaan. IDI kan nanti bisa memberikan second opinion," kata Agus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (27/9).
Agus mengatakan, permintaan tersebut agar KPK dapat lebih netral dalam menyikapi kondisi kesehatan Novanto. Nantinya, IDI akan dapat memperjelas sakit yang diderita Novanto selama ini.
Beberapa hari lalu, beredar foto Setya Novanto yang terbaring memejamkan mata dengan mengenakan baju pasien berwarna putih dan setengah badannya tertutup selimut cokelat. Tampak alat pernafasan yang dipasang dihidung Novanto. Tangan kanannya terpasang selang infus, sementara tangan kiri memegang tasbih hitam.
Setnov berbaring di tempat tidur dalam posisi separuh tegak. Sebuah alat perekam jantung tampak di sebelah kanan tempat tidur. Sementara anggota DPR dari Fraksi Golkar Endang Srikanti tampak berdiri di sebelah kiri ranjang.
Foto ini mendapat beragam komentar dari para warganet. Seorang warganet menaruh perhatian dengan monitor elektrokardiograf (EKG) yang berfungsi merekam jantung.
Dalam foto, monitor EKG menunjukkan garis lurus yang bila terpasang di badan pasien menandakan tak ada pergerakan jantung. "Detak jantungnya lurus. Innalilahi, semoga khusnul khotimah," bunyi ciutan salah satu warganet.
Hal yang menarik perhatian warganet lainnya adalah alat yang menempel pada hidung Setya Novanto. Warganet menganggap janggal karena alat untuk mengalirkan oksigen tersebut seharusnya menutupi mulut juga.
Seorang dokter yang dihubungi Katadata mengatakan alat EKG berfungsi pada kondisi jantung yang normal, akan menampilkan grafik yang bergerak seperti gelombang. Dia mengatakan alat EKG seharusnya menyambung ke jempol dan dada pasien. Apabila tak terpasang maka tak akan terdeteksi gerak jantung pasien.
"Tak bisa hanya lihat dari foto, garis lurus memang menandakan tak ada lagi kerja jantung. Namun harus dilihat apakah alat menyambung ke dada, bila tak tersambung maka monitor akan menunjukkan flatline," kata dokter tersebut.
Dokter tersebut juga menjelaskan mengenai alat bantu pernafasan. Alat bantuan napas atau Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) digunakan untuk pasien yang mengalami gangguan pernapasan.
"Alat CPAP yang dipakai di wajah itu harus membantu pernafasan dan seharusnya menyambung dengan tabung oksigen. Namun perlu dikonfirmasi lebih lanjut karena dalam foto, tertutup badan perempuan yang disamping kiri tempat tidur," kata dia.
Dokter tersebut menjelaskan, sulit mengambil kesimpulan kondisi Setya Novanto hanya lewat foto. Dia mengatakan harus memastikan keadaan pasien berdasarkan rekam medis, riwayat kondisi kesehatan pasien, pemeriksaan fisik dari kesadarannya, tekanan darah, nadi, dan frekuensi napas. "Semuanya harus dipastikan dan terukur," kata dia.
Sementara itu mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Priyo Sidipratomo menyatakan di masa periode kepemimpinannya 2009-2012, KPK dan IDI bekerja sama untuk pemeriksaan second opinion.
Priyo mengatakan KPK dan IDI sepakat untuk menjalani pemeriksaan second opinion hanya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) atau Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
"Kami buat tim dan ada dokter khusus yang melakukan pemeriksaan ke pasien yang dirujuk KPK," kata Priyo kepada Katadata.
Setya Novanto dikabarkan sakit sejak pertengahan September lalu. Kabar dia sakit berbarengan dengan jadwal pemanggilan pemeriksaan kedua kali sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP. Ketika itu Novanto diduga menderita sakit vertigo dan dikabarkan terjatuh pingsan saat sedang bermain pingpong di rumahnya.
Namun, pada pekan lalu, Novanto dikabarkan menjalani katerisasi jantung di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur. Tindakan medis ini diambil karena diduga ada gejala disfungsi jantung Novanto.