Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah gencar membangun berbagai proyek infratruktur untuk menjaga perekonomian nasional. Dia mengatakan pembangunan infrastruktur diperlukan karena Indonesia tak dapat mengandalkan semata kegiatan ekonomi dari sumber daya alam.
“Setelah selesainya booming migas di tahun 1970an, selesainya booming kayu di tahun 1990an, era booming mineral juga telah berakhir. Bahkan beberapa komoditas lainnya merosot tajam. Karena itu kita harus berubah,” kata Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan di sidang tahunan bersama DPR dan DPD, Rabu (16/8).
Jokowi mengatakan banyak pekerjaan infrastruktur yang harus diselesaikan pemerintah, mulai dari listrik, irigasi hingga pembangunan pelabuhan.
(Baca: Kritik MPR kepada Jokowi: Daya Beli Turun Hingga Kebebasan Pendapat)
“Tidak mungkin kita menjadi negara yang kompetitif ketika biaya logistik kita mahal. Tidak mungkin kita menjadi Poros Maritim Dunia, kalau kita tidak mempunyai pelabuhan-pelabuhan yang menjadi tempat bersandar kapal-kapal besar yang mengangkut produk-produk kita,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan pada tahun kedua pemerintahannya, lebih banyak mendorong percepatan pembangunan nasional, baik pembangunan infrastruktur fisik dan sumber daya manusia, serta meningkatkan daya saing untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain.
Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur tak hanya di kota, tapi juga di desa. Melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, pemerintah meningkatkan akses rakyat untuk mendapatkan pelayanan infrastruktur dasar seperti jaringan air minum sampai ke rumah-rumah warga.
(Baca: Berpakaian Adat, Presiden Jokowi Tuai Pujian di Sidang Tahunan MPR)
Pemerintah juga mendorong pergerakan ekonomi daerah dengan peningkatan presentase kemantapan jalan provinsi, jalan kabupaten/kota dan mendukung irigasi pertanian.
Jokowi juga menyebutkan mengembangkan kawasan industri yang didukung pembangunan infrastruktur transportasi untuk memperlancar konektivitas antar daerah. “Kita juga ingin seluruh wilayah Indonesia terhubung baik melalui udara, laut maupun darat,” kata Jokowi.
Presiden juga mengungkapkan pembangunan bandara perintis, pelabuhan, jalan paralel perbatasan di Kawasan Perbatasan Wilayah Kalimantan Timur, maupun jalan lintas perbatasan di Papua, dan jalan sabuk perbatasan di Provinsi NTT.
Jokowi mengatakan pada tahun ketiga pemerintahannya akan fokus kepada pemerataan ekonomi. Dia mengatakan hanya dengan ekonomi yang adil maka masyarakat Indonesia dapat bersatu.
(Baca: Presiden Jokowi di Sidang MPR Ingatkan Tak Ada Kekuasaan Absolut)