Presiden Joko Widodo dikabarkan akan mengumumkan perombakan kabinet (reshuffle) dalam waktu dekat. Perombakan kabinet beberapa menteri dari berbagai sektor, kabarnya menyasar Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia, Asman Abnur, dari perwakilan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sekretaris Fraksi PAN di DPR RI, Yandri Susanto, mempertanyakan parameter bila Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap Menteri Asman. Dia menganggap selama menjabat Asman memiliki kinerja yang baik.
"Kalau ukurannya kinerja, kami pastikan menteri PAN itu sangat bagus kerjanya," kata Yandri di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (13/7). (Baca: Muliaman, Yahya Staquf, Moeldoko Disebut Bakal Masuk Kabinet)
Namun, apabila Jokowi melakukan perombakan kabinet karena alasan politik, PAN menganggap hal itu sepenuhnya hak presiden. "Bila reshuffle karena politik, misal Pak Jokowi me-reshuffle PAN karena tidak dukung Ahok (mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) ya tidak apa," kata Yandri.
Yandri mengatakan, menteri dari PAN akan siap dicopot jika diminta Jokowi. "Menteri ketika dilantik, itu harus siap untuk diganti," kata Yandri.
Namun, hingga kini PAN belum mendengar langsung rencana reshuffle. "Kalaupun ada rencana, sampai saat ini PAN belum pernah diajak bicara," ujar Yandri.
PAN menjadi bagian kabinet Jokowi sejak reshuffle jilid dua. Meski berada dalam kabinet, PAN kerap berada dalam posisi berseberangan, di antaranya dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. PAN mendukung Anies Basewedan- Sandiaga Uno bersama dengan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Sementara partai koalisi pemerintah mendukung Ahok-Djarot Syaiful.
Pengamat politik Karyono Wibowo mengatakan wajar apabila Presiden mencopot menteri yang berasal dari partai politik yang berseberangan. "Reshuffle memang harus melalui perhitungan politik," kata Karyono.
(Baca: Reshuffle Kabinet, Jokowi Ganti dan Kocok Ulang Posisi Strategis)
Karyono mengatakan keputusan reshuffle memadukan antara penilaian kinerja dan kepentingan politik. "Misal menterinya kinerja bagus, tapi berasal dari parpol yang berseberangan, tak perlu dipertahankan," kata dia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, Asman akan dicopot dan dikabarkan akan digantikan oleh Teten Masduki.Perombakan kabinet kali ini kabarnya menyasar juga Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Koperasi dan UKM A.A.A.N. Puspayoga.
Reshuffle yang disebut sebagai konsolidasi kekuatan pendukung Presiden Jokowi menuju pemilihan umum tahun 2019 ini juga menyasar beberapa orang di lingkaran terdekat Jokowi sejak masa awal pemerintahannya. Di antaranya, Menteri BUMN Rini Soemarno.
Tapi, kemungkinan Rini tetap bertahan di kabinet. Opsinya, dia akan digeser ke posisi Kepala Staf Presiden (KSP).
Sumber lain menyatakan, Luhut Binsar Pandjaitan juga kemungkinan besar akan digeser dari kursi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. “Ada opsi menempatkan Menteri Luhut di Menko Polhukam, tapi sepertinya akan menjabat Menko Perekonomian,” kata sumber lain di pemerintahan. Ada pula opsi mendapuk Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk merangkap jabatan Menko Perekonomian menggantikan Darmin Nasution.
Selain orang-orang di lingkaran dekat Presiden, perombakan kabinet juga menyasar beberapa kursi menteri. Di antaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, yang kabarnya akan diganti oleh Yahya Cholil Staquf, Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Wajah baru yang kabarnya juga akan masuk ke jajaran kabinet, yakni Muliaman Hadad. Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan berakhir masa jabatannya bulan ini tersebut akan didapuk menjadi Menteri Koperasi dan UKM, menggantikanAnak Agung Gede Ngurah Puspayoga. "Ada juga kemungkinan Menteri Kelautan dan Perikanan (Susi Pudjiastuti) terkena (reshuffle)," kata sumber tersebut.
Sedangkan beberapa nama beredar sebagai pengisi kursi Menteri BUMN yang ditinggalkan Rini Soemarno. Kandidat terkuatnya adalah Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Alhasil, kursi yang ditinggalkan Jonan akan ditempati Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.
Namun, beredar pula nama calon lain Menteri BUMN yaitu Sakti Wahyu Trenggono. Nama pengusaha telekomunikasi yang dikenal dekat dengan PDI Perjuangan ini dan mantan petinggi PAN ini memang kerap disebut-sebut sebagai calon Menteri BUMN saat awal pembentukan kabinet Oktober 2014 dan reshuffle tahun 2015.
Meski kabar reshuffle kabinet makin santer terdengar, pihak Istana Presiden menolak memberikan konfirmasinya. Juru Bicara Presiden Johan Budi mengaku tidak mendapat informasi perihal rencana perombakan kabinet.
"Kalau ditanya ada reshuffle yang tahu ya Presiden atau Wapres. Saya tidak mendapat informasi itu," katanya kepada para wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Selasa petang (11/7).