Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih enggan mengungkapkan rencana pemindahan Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jokowi berjanji akan mengungkapkan informasi rencana pemindahan Ibu Kota di saat yang tepat.
"Akan saya sampaikan pada waktunya," kata Jokowi di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/7).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun irit berbicara mengenai rencana pemindahan Ibu Kota. "Saya belum ada komentar," kata Sri Mulyani. (Baca juga: Pemerintah Kaji Pindahkan Ibukota ke Kalimantan, Keputusannya 2019)
Wacana pemindahan Ibu Kota diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro. Dia mengatakan kementeriannya mendapat tugas mengkaji rencana pemindahan Ibukota.
Bambang mengatakan, rencana ini bukan hanya sekadar memindahkan Ibukota Negara, melainkan memindahkan pusat pemerintahan dari Provinsi DKI Jakarta.
(Baca: Pemerintah Akan Gandeng Swasta Jika Jadi Bangun Ibu Kota Baru)
Pemerintah mempertimbangkan lokasi dan lahan yang akan menjadi tempat baru ibukota dan pusat pemerintahan. "Pokoknya daerah yang punya lahan sudah 100 persen dikuasai negara tanpa perlu pemerintah mengeluarkan uang," kata Bambang beberapa waktu lalu.
Bambang memastikan daerah yang nantinya akan dipilih berada di luar Pulau Jawa. Namun, dia masih enggan menyebutkan daerah tersebut adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, atau daerah lainnya. Menurutnya, dengan menyebut nama daerah, maka akan membuat spekulan tanah bisa melancarkan aksinya.