Soetrisno Bachir terseret kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan. Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini membantah menerima dana hasil korupsi tahun 2007 silam tersebut dan menyerahkannya kepada mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.

Namun, pemberian dana kepada Amien itu merupakan zakat, infaq, maupun sedekah dari Soetrisno Bachir Foundation (SBF). Menurut Soetrisno, pemberian uang itu untuk dana operasional Amien Rais. Alasannya adalah faktor kedekatan karena dia sudah mengenal Amien cukup lama, yakni sejak tahun 1985.

"Tahun 2007 (saat transfer dana) itu, saya swasta seingat saya," kata Soetrisno saat ditemui usai acara buka puasa bersama di kediaman dinas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan, Jakarta, Jumat (2/6).

(Baca: Terseret Korupsi Alkes, Amien Rais Akui Terima Uang Soetrisno Bachir)

Soetrino pun tidak mempermasalahkan pernyataan Amien Rais yang menyeret namanya dalam kasus aliran dana dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan tersebut. "Tidak apa-apa, sedang puasa saling memaafkan saja," katanya.

Di sisi lain, Soetrisno membantah Yayasan Soetrisno Bachir berbisnis alat kesehatan di Kementerian Kesehatan. Apalagi, yayasan itu hanya bergerak di bidang amal dan tidak digunakan untuk berbisnis.

Soetrisno menjelaskan, Nuki Syahrun adalah bos Soetrisno Bachir Foundation, sedangkan sekretarisnya bernama Yuri. Adapun, transfer dana dari pemilik PT Mitra Medidua (pemasok alat kesehatan) ke rekening Yuri, menurut Soetrisno bukanlah dalam rangka bisnis melainkan urusan pribadi.

"Rp 750 juta (dana yang ditransfer itu) pinjam-meminjam (antara pemilik Mitra Medidua) dengan Reza (suami Nuki)," kata Soetrisno.

Nama Amien dan Soetrisno terseret dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan dengan terdakwa mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Dalam sidang tuntutan kasus tersebut pada pertengahan pekan ini, Jaksa Penuntut Umum KPK menyebutkan, dana keuntungan proyek itu juga mengalir ke rekening Amien dan Soetrisno.

Rekening Amien tercatat menerima enam kali transfer dana hasil dugaan korupsi itu dengan nominal masing-masing Rp 100 juta. Masa waktunya sejak Januari hingga November 2007 senilai total Rp 600 juta.

Amien mengakui pernah menerima transfer dana dari Yayasan Soetrisno Bachir sebesar Rp 600 juta tahun 2007. Dana itu diklaimnya sebagai bantuan dari sahabat untuk kegiatan operasionalnya.

Bantuan itu merupakan hal yang wajar karena mereka sudah bersahabat lama. Amien mengatakan, sebagai pengusaha yang cukup sukses pada masa itu, Soetrisno memang selalu memberikan bantuan pada berbagai kegiatannya, baik kegiatan sosial maupun kegiatan keagamaan.

Meski pernah menanyakan alasan pemberian tersebut, Amien mengaku tidak mengetahui asal-usul dananya. "Dia (Soetrisno) jawab 'saya disuruh ibunda saya untuk membantu Anda," ujar Amien, saat konferensi pers di rumahnya di Gandaria, Jakarta, Jumat pagi (2/6).