Kapal Pengawas Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) KP Hiu Macan 001 menangkap lima kapal ikan berbendera Vietnam yang diduga melakukan pencurian ikan (illegal fishing) di perairan Natuna. Namun, penangkapan tersebut berbuntut insiden diplomatik dengan Pemerintah Vietnam.
Dari penyergapan itu, KKP berhasil mengamankan 11 Anak Buah Kapal (ABK) berkewarganeraan Vietnam. Sayangnya, dalam penyergapan terjadi insiden yang melibatkan kapal Coast Guard (penjaga pantai) Vietnam.
Salah satu kapal yang disergap karam. Padahal, di atas kapal terdapat seorang personil KKP bernama Gunawan. Ia kemudian dibawa oleh kapal Coast Guard Vietnam ke teritori negara tersebut.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rifky Effendi Hardjanto mengatakan, pihaknya pada Selasa pagi (23/5) telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Vietnam. Kedua pihak sepakat menyelesaikan insiden tersebut lewat jalur diplomatis.
“Kita bersyukur dalam insiden itu tidak ada korban jiwa dan terluka. Kita sepakat akan selesaikan insiden itu melalui jalur diplomatik,” katanya di kantornya, Jakarta, Selasa (23/5).
Rifky menerangkan, penyergapan dilakukan berdasarkan informasi radar. Ada lima kapal asing memasuki teritori Indonesia di sekitar perairan Natuna. KP Hiu Macam 001 kemudian melakukan penyergapan kapal itu satu per satu. Pada kapal pertama, KKP meringkus 11 ABK.
Seorang personil KKP, Gunawan kemudian menjaga kapal tersebut. Sementara KP Hiu Macam 001 menyergap empat kapal lainnya. Namun, ketika tengah menyergap kapal kelima, Gunawan meminta pertolongan.
KP Hiu Macan 001 pun kembali ke kapal pertama dan meninggalkan empat kapal Vietnam lainnya. Saat ditemui ternyata kapal pertama itu sudah hampir tenggelam. Tidak jauh dari lokasi kapal tersebut, ada kapal Coast Guard Vietnam.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, lima kapal yang disergap yaitu KM. KG-95850-TS dengan alat tangkap Gilnet disergap jam 09.52 WIB dengan ABK 11 orang. Kemudian, KM. KG-97055-TS dengan alat tangkap Gilnet disergap jam 09.58 WIB dengan ABK 11 orang.
Selanjutnya, KM. KM.97579-TS dengan alat tangkap Gilnet disergap jam 10.21 WIB dengan ABK 11 orang. KM. KG-90206-TS dengan alat tangkap Gilnet disergap jam 10.49 WIB dengan ABK 11 orang. Serta KM. 93979-TS dengan alat tangkap Gilnet dan pancing Cumi disergap jam 11.25 WIB dengan ABK 11 orang.
Adapun yang karam adalah kapal KM. KG-95850-TS. Ketika dikonfirmasi lewat layanan aplikasi pesan singkat Rifky membenarkan informasi tersebut. “Yoi, betul,” katanya.
Ia juga tidak menampik jika kapal KM. KG-95850-TS karam akibat dihantam secara sengaja oleh kapal Coast Guard Vietnam. Pihaknya sepakat melakukan investigasi bersama Pemerintah Vietnam terkait insiden tersebut. “Kami akan buat joint investigation,” katanya.
Di sisi lain, Rifky memastikan kondisi Gunawan baik di Vietnam dan akan segera memulangkannya. Pemerintah Vietnam pun dinilai tidak menghalang-halangi kepulangan Gunawan.
“Info yang kami peroleh dari Dubes Vietnam, Pak Gunawan ada dalam keadaan baik siap dirilis, tidak ada sandera-penyanderaan,” katanya.