Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Melinda Gates, yang merupakan istri orang terkaya di dunia saat ini, Bill Gates. Pertemuan tersebut membahas banyak hal, mulai dari bantuan sosial nontunai, pemberantasan penyakit demam berdarah, hingga inklusi keuangan dan jumlah rekening tabungan.
Melinda sudah mengunjungi sejumlah daerah di Indonesia sejak beberapa hari lalu dalam kapasitasnya sebagai Co-Chair and Trustee of the Bill & Melinda Gates Foundation. Adapun, pertemuan dengan Jokowi digelar di bandar udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/3), sebelum Presiden melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kepulauan Riau.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, yang ikut dalam pertemuan tersebut, mengatakan Melinda memuji Indonesia atas keberhasilannya menjalankan program Keluarga Berencana (KB). Sebab, program yang sudah dibesut sejak zaman Presiden Soeharto itu tak sekadar program pemerintah namun sekarang sudah diikuti sektor swasta.
Hasilnya dapat dirasakan pemerintah saat ini. "Sehingga pertumbuhan penduduk terkendali," kata Darmin. (Baca: Orang Kaya Dunia Bertambah, Didominasi Bos Perusahaan Teknologi)
Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang turut menghadiri pertemuan itu, mengatakan Melinda juga mengapresiasi kerja sama yang dilakukan antara Universitas Gadjah Mada dengan John Hopkins University dalam penanganan penyakit demam berdarah dan pemberantasan nyamuk.
Kemajuan penelitian ini bukan hanya bermanfaat bagi Indonesia dan Amerika Serikat (AS), namun bagi negara lain yang menghadapi demam berdarah. "Jadi kemajuan bukan buat Indonesia saja, tapi buat negara lain juga," kata Sri Mulyani.
Sedangkan berdasarkan penjelasan tertulis Sekretariat Presiden, pertemuan itu berlangsung selama 30 menit. Presiden sempat menunjukkan beberapa kartu yang merupakan bantuan sosial nontunai. "Kami memiliki Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Program Keluarga Harapan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kami juga mulai memanfaatkan layanan perbankan," kata Jokowi.
(Baca: Kekayaan 8 Tokoh Ini Lampaui Harta 3,6 Miliar Warga Dunia)
Menanggapi penjelasan tersebut, Melinda memuji program bantuan sosial nontunai itu. Ia mengakui program semacam ini dapat dijadikan acuan untuk dilaksanakan di negara lain. "Kami banyak belajar selama beberapa hari di Indonesia," katanya.
Melinda juga berharap jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki rekening tabungan dapat meningkat dari 36 persen menjadi 75 persen. Salah satu upaya yang dilakukan lewat program strategi nasional tentang keuangan inklusif dan membentuk Dewan Nasional Keuangan Inklusif.
Bill and Melinda Gates bertekad membantu pemerintah Indonesia mengembangkan program keuangan inklusif ke seluruh daerah di Tanah Air. Namun, pengembangan tersebut harus disesuaikan dengan arah perkembangan perbankan nasional. Sekadar informasi, keuangan inklusif bertujuan agar masyarakat pedesaan, yang jauh dari cabang-cabang bank, bisa mengakses layanan jasa keuangan melalui agen-agen dan telepon seluler.