Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengaku kecewa lantaran gagal dalam bursa pemilihan Presiden International Fund for Agricultural Development (IFAD). Padahal, dia telah mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo.
Menurut Bambang, dirinya kalah dalam pemilihan karena negara-negara maju yang memiliki suara dalam pemilihan tersebut sedang fokus kepada negara-negara Afrika. Alhasil, dia tak mendapat banyak dukungan suara. "Ya kecewa wajar namanya manusia. Itu konteks politik globalnya negara maju lagi fokus ke Afrika," katanya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (17/2).
IFAD merupakan lembaga bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Lembaga tersebut bertujuan memberantas kemiskinan di negara berkembang serta meningkatkan ketahanan pangan. Presiden IFAD saat ini berasal dari Nigeria yaitu Kanayo F. Nwanze.
Seperti diketahui, Bambang telah mengikuti proses pemilihan Presiden International Fund for Agricultural Development (IFAD). Langkah itu memicu kemungkinan berhentinya Bambang sebagai menteri kalau terpilih memimpin lembaga pembiayaan bagi pertanian dunia tersebut.
Sebelumnya, Bambang menjelaskan, ada delapan kandidat yang memperebutkan kursi Presiden IFAD. Perinciannya, tiga kandidat berasal dari Eropa, dua dari Benua Amerika, dua dari Afrika, dan satu dari Asia yakni dirinya sendiri.
Bambang pun diketahui telah berkampanye di berbagai negara untuk menggaet dukungan. Sayangnya, dalam pemilihan yang berlangsung di Roma, Italia pada 14-15 Februari lalu, Bambang kalah suara. Bambang lolos pada putaran pertama bersama Politikus Italia Paolo De Castro dan Mantan Perdana Menteri Togo, Gilbert Fossoun Houngbo.
Pada putaran kedua, Houngbo muncul sebagai pemenang dengan perolehan suara sebanyak 54,43 persen. Sedangkan De Castro dan Bambang hanya berhasil meraup suara masing-masing 20,34 persen dan 17,65 persen. "Negara maju senangnya sama dia (Houngbo)," ucap Bambang di lain kesempatan. Houngbo akan menjabat Presiden IFAD periode 2017-2021 mulai 1 April 2017
Keikutsertaan Bambang dalam bursa pemilihan bos IFAD mendapat dukungan penuh Presiden Joko Widodo. Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, ada beberapa faktor yang membuat Jokowi mendukung Bambang. Salah satunya adalah kemampuan dan jaringan internasionalnya yang cukup luas. Faktor lainnya adalah keinginan Bambang yang besar untuk menjabat sebagai pimpinan lembaga internasional tersebut.
"Presiden setuju, memberikan dukungan, dan telah berikan surat untuk meminta dukungan," ujarnya, awal Februari lalu.