Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mencatat tingkat partisipasi warga DKI dalam Pemilihan Gubernur 2017 mencapai 77 persen. Ini merupakan angka keikutsertaan tertinggi dalam sejarah Pemilihan Gubernur secara langsung di Ibu kota.
“Partisipasinya tinggi. Kemarin kan terlihat antusiasme di TPS-TPS itu sangat tinggi," ujar Sumarno saat dihubungi, Jumat (17/2).
Menurut laman resmi KPU DKI, jumlah pemilih dalam Pilkada DKI Jakarta adalah 7.085.264 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 5.456.370 orang atau 77 persen telah menggunakan hak pilihnya. Sisanya sebanyak 1.628.894 orang atau 23 persen merupakan Golongan putih (Golput) atau tidak memilih.
(Baca juga: BI: Pilkada Serentak Dorong Pertumbuhan Ekonomi)
Saat ini, perhitungan suara sementara KPU DKI telah mencapai 98,32 persen. KPU DKI telah mengumpulkan data 12.084 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total 13.023 TPS terdaftar.
Hasilnya, duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memuncaki klasemen dengan torehan suara sebesar 42,96 persen. Anies Baswedan-Sandiaga Uno membuntuti di posisi kedua dengan persentase suara sebesar 40,01 persen. Sementara duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni berada di posisi buncit dengan perolehan suara 17,02 persen.
Angka partisipasi warga DKI tahun ini menjadi yang tertinggi jika dibandingkan data Pemilihan Gubernur DKI yang dilakukan dengan sistem pemungutan suara secara langsung pada tahun-tahun sebelumnya.
(Baca juga: Ahok-Djarot Unggul di Kepulauan Seribu dan Markas FPI)
Menurut data KPU DKI, pada putaran pertama Pilgub DKI 2012, angka partisipasi pemilih hanya 64,6 persen. Angka itu naik menjadi 66,8 persen pada putaran kedua Pilgub DKI 2012. Sementara untuk Pilgub DKI 2007, angka partisipasi warga DKI hanya sebesar 65,41 persen.