Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan akan terus mengembangkan pembangunan infrastruktur jaringan gas perkotaan. Pembangunan jaringan gas ini telah mempu menghemat penggunaan elpiji yang masih impor.
Direktur Jenderal Minyak Bumi Kementerian ESDM I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan saat ini jaringan gas sudah terbangun pada 27 kota di 14 provinsi. Total penggunaan jaringan gas perkotaan ini sudah mencapai 197 ribu sambungan rumah (SR). Alhasil, telah mampu menghemat penggunaan elpiji hingga 36 ribu ton per tahun.
Selain itu, masyarakat yang menggunakan gas bumi juga menikmati penghematan yang cukup besar. Dia mencontohkan rata-rata rumah tangga mengkonsumsi LPG ukuran 12 kg sebanyak 1 tabung per bulan yang harganya sekitar Rp 130 ribu. Sedangkan dengan menggunakan gas bumi, rata-rata penggunaan Rp 40 ribu per bulan. Jadi ada penghematan Rp 90 ribu per bulan.
Karena penghematan yang cukup besar inilah, pemerintah menyatakan akan terus berupaya membangun infrastruktur gas lebih merata di seluruh Indonesia. Tahun ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,1 triliun untuk proyek tersebut.
“Tahun ini pembangunan jargas kota sebanyak 53.700 SR dan tahun lalu terbangun 89 ribu SR,” kata Wiratmaja, dalam keterangan resminya, Jumat (10/2).
Selain jaringan gas untuk rumah tangga, pemerintah juga akan terus mengembangkan pemanfaatan gas bumi untuk transportasi. Sejak tahun 2007 hingga 2015, pemerintah telah membagikan alat pengubah bahan bakar minyak ke gas (konverter kit) untuk transportasi 8.587 unit.
Pemanfaatan gas bagi transportasi, telah berdampak pada penghematan yang diperoleh pengendara angkutan perkotaan sekitar Rp 3 juta per bulan. Pada tahun lalu pemerintah telah membagikan 1.000 unit konverter kit dan total stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebanyak 82 unit. Tahun ini Kementerian ESDM akan membagikan 5.000 unit konverter kit dan membangun dua SPBG.
Dibandingkan negara lain, jumlah kendaraan yang menggunakan gas di Indonesia, relatif lebih rendah. Seperti Iran, jumlah kendaraan yang telah menggunakan gas hingga tahun lalu sebanyak 4 juta unit dengan jumlah SPBG 2.350 unit. Sedangkan Thailand, jumlah kendaraan yang menggunakan gas sebanyak 462 ribu unit dengan 470 unit SPBG.