Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar lapangan sepak bola di kampung-kampung yang ada tidak dialihfungsikan menjadi area komersil. Bahkan dirinya meminta jumlah lapangan sepak bola seperti itu ditambah.
Hal ini dikatakan Jokowi saat rapat terbatas pembangunan sepak bola nasional. Ketersediaan lapangan bola disebut Jokowi merupakan salah satu syarat infrastruktur pengembangan sepak bola.
"Jadi jangan sampai ada alih fungsi dan lapangan sepak bola dipertahankan sebagai ruang publik," kata Jokowi usai rapat yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/1).
(Baca juga: Jokowi Minta Harga Gas untuk 4 Industri Ini Segera Diturunkan)
Dalam rapat tersebut, Jokowi juga meminta pembinaan sepak bola secara dini dapat digalakkan. Oleh sebab itu dia meminta sekolah sepak bola (SSB) maupun kompetisi sepak bola usia dini dapat diperbanyak. "Jangan harap kita dapat bersaing apabila (pembinaan) usia dini kita lupakan," katanya.
Selain itu pembenahan total terhadap tata kelola kompetisi sepak bola nasional agar lebih profesional dan menjunjung tinggi fair play juga diperlukan. Jokowi mengatakan sistem kompetisi yang terorganisir dengan baik secara otomatis akan memunculkan bibit-bibit sepak bola yang mumpuni.
"Langkah berikutnya adalah pembenahan pada manajemen klub sepak bola yang terus akan menjadi perhatian kita," kata Jokowi.
(Baca juga: Setop Spekulan, Tanah ‘Nganggur' Akan Kena Pajak Progresif)
Sedangkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pihaknya akan terus melakukan menambah lapangan sebagai infrastruktur dasar pembinaan sepak bola nasional. Target penambahan 1.000 lapangan sepak bola desa per tahun akan dilakukan dengan memberdayakan sejumlah pihak, mulai dari Kementerian Desa dan Pemberdayaan Daerah Tertinggal hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Lalu kurikulum misal dalam ekstrakurikuler sepak bola ini juga perlu dimaksimalkam karena jenjang (pemain sepak bola) dimulai dari sekolah," kata Imam.
Adapun Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mengatakan dari sisi kepelatihan, jumlah pelatih sepak bola yang ada di Indonesia hanya mencapai 167 orang. Angka ini jauh di bawah Malaysia yang memiliki 565 orang pelatih. Oleh sebab itu sesuai arahan Jokowi pembinaan kepada calon pelatih sepak bola akan ditekankan saat ini. "Karena memang jumlah (pelatih) saat ini sangat minim," katanya.
(Baca juga: Kejar 15 Juta Turis Asing, Kementerian Pariwisata Fokus ke ASEAN)