Kejar 15 Juta Turis Asing, Kementerian Pariwisata Fokus ke ASEAN

ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
Wisatawan asal Guangzhou Cina berkunjung di Klenteng Kwan Kong, Manado Sulawesi Utara, Sabtu (21/1).
24/1/2017, 15.47 WIB

Kementerian Pariwisata menyatakan tahun ini akan fokus menggenjot wisatawan asing, khususnya dari kawasan Asia Tenggara tahun ini. Salah satunya dengan memanfaatkan helatan Asean Tourism Forum (ATF) 2017 yang baru saja digelar di Singapura untuk memasarkan destinasi wisata di Indonesia.

"Poinnya kami memperkuat Asean Single Destination," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat ditemui di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/1). (Baca: Indonesia Kedatangan 10,41 juta Turis Asing, Terbanyak dari Cina)

Dia mengatakan tahun ini pemerintah  menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 15 juta kunjungan. Target ini naik 25 persen dibandingkan target kunjungan wisatawan mancanegara tahun lalu yang hanya 12 juta kunjungan.

Menurutnya, jika mengandalkan pertumbuhan normal, jumlah kunjungan wisatawan asing naik sekitar 12 persen tahun ini, yakni hanya mencapai 13,5 juta. Artinya Kementerian Pariwisata harus bekerja lebih keras untuk bisa mengejar 1,5 juta kunjungan wisatawan dari luar negeri. (Baca: Dukung Pemerintah Genjot Pariwisata, Pelni Siapkan Kapal Pesiar)

Meski begitu, Arief optimistis target akan tercapai dengan menggenjot wisatawan dari ASEAN. "Masih aman memang (targetnya), tapi tetap kami akan cari sisanya di sisa 11 bulan ini. Jadi 42 persen (tambahan kunjungan wisatawan asing) dari Asean," ujarnya.

Arief menjelaskan kedatangan turis asing ke Indonesia saat ini masih tertinggal dari negara Asean lainnya. Thailand misalnya, turis asing yang berkunjung ke negara tersebut mencapai 30 juta orang pada tahun lalu. Malaysia mencapai 25 juta dan Singapura 15 juta.

Selain dari ASEAN, Arief juga mengejar kunjungan turis asing dari Cina. Dia memperkirakan tahun ini akan ada sekitar 120 juta turis asal negeri Tirai Bambu tersebut yang akan berwisata ke luar negeri. Tentunya ini merupakan potensi besar bagi Indonesia. 

"Dengan booming ekonomi, mereka ini mirip Jepang pada tahun 1970 hingga 1980," katanya.  (Baca: Indonesia Berebut Turis Cina dengan Dua Negara ASEAN)

Adapun Arief mengaku bahwa kedatangan turis mancanegara pada tahun ini tidak akan melenceng jauh dari target, walaupun dirinya tidak menutup kemungkinan bahwa target 12 juta kedatangan turis bisa saja tidak tercapai, "Jadi kalau meleset hanya sedikit, tapi kalau melebihi target juga sedikit," katanya. 

Target ini merupakan bagian dari sasaran besar pemerintah mengejar target 20 juta kunjungan turis mancanegara datang ke Indonesia pada 2019. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan mempertaruhkan kursi jabatan Arief sebagai Menteri Pariwisata apabila target tersebut tidak tercapai. "Kalau tidak ketemu 20 juta, ya dicopot (menterinya)," kata Jokowi.