PT Lapindo Brantas Inc. mencapai kesepakatan kontrak penjualan gas dengan PT Pertamina (Persero) dan cucu usahanya. Namun, durasi kontrak tersebut tidak sampai lima tahun karena kontrak Blok Brantas Lapindo akan berakhir tahun 2020.
Manager Public Relations Lapindo Brantas Ari Susanto mengatakan, volume Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan Pertamina itu sebesar 0,4 mmscf per hari. Durasi kontraknya sejak 23 November lalu hingga 22 April 2020. Gas tersebut disalurkan untuk kebutuhan jaringan gas kota di Sidoarjo, Jawa Timur.
(Baca: Didesak DPR, Sri Mulyani Tolak Tambah Dana Talangan Lapindo)
Selain itu, Lapindo juga menjual gas kepada cucu usaha Pertamina atau anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas), yaitu PT Pertagas Niaga. Volume gasnya sebesar 1,6 mmscf per hari untuk kebutuhan gas industri di Jawa Timur. Kontraknya mulai berjalan awal tahun depan hingga 22 April 2020.
Ari menjelaskan, kontrak gas untuk Pertamina dan Pertagas Niaga memang tidak berjangka panjang karena kontrak Blok Brantas Lapindo akan berakhir pada 2020. "Kontrak kami habis 2020, jadi cuma bisa selama itu jual gasnya," kata dia kepada Katadata, usai penandatanganan PJBG di acara simposium dan Kongres Nasional XIV IATMI di Jakarta,Rabu (7/12).
Sekadar informasi, pasokan gas itu berasal dari sumur gas Tanggulangin di Blok Brantas yang dioperatori oleh Lapindo. (Baca: Dapat Izin, Lapindo Targetkan Pengeboran 11 Sumur Tahun Ini)
Sementara itu, Manager Stakeholders Relation Pertagas Niaga Ratna Dumila mengatakan, volume untuk jaringan gas kota sebesar 0,4 mmscfd dari Lapindo tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan di Sidoarjo. "Itu untuk 10.350 jaringan rumah tangga di Sidoarjo," katanya.
Sedangkan President Director Pertagas Niaga Linda Sunarti menjelaskan, pasokan gas dari Lapindo itu sebagai antisipasi menurunnya produksi gas dari lapangan di Pagerungan, Kangean. “Di sisi lain kami memprediksi kebutuhan gas industri di Jawa timur terus berkembang dan itu harus bisa dipenuhi,” katanya dalam siaran persnya.
(Baca: Jaringan Gas di Kota Pekanbaru dan Sidoarjo Mulai Mengalir)
Selain dengan Lapindo, Pertagas Niaga juga menandatangani PJBG dengan PT Pertamina Hulu Energi WMO, Kodeco Energy Co Ltd, PT Mandiri Madura Barat, dan PT Pertamina EP. Durasi kontraknya mencapai 14,5 tahun hingga 6 Mei 2031 dengan jumlah alokasi harian sebesar 100 mmscfd. Gas tersebut akan digunakan untuk kebutuhan Elpiji Pertamina.