PT Pertamina (Persero) tampaknya belum bisa merealisasikan rencana mengelola blok minyak dan gas bumi (migas) di Rusia pada tahun ini. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi ini baru bisa memperoleh hak kelola di dua blok migas di negara tersebut pada Maret tahun depan.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, pihaknya sampai kini masih terus mengevaluasi aset migas di Rusia tersebut. Peluang Pertamina mendapatkan hak kelola blok migas di sana merupakan kelanjutan dari proses kerjasamanya membangun kilang minyak di Tuban, Jawa Timur. Proyek itu dengan menggandeng Rosneft, BUMN migas asal Rusia.
(Baca: Pertamina Targetkan Punya Hak Kelola Blok Migas di Rusia Tahun Ini)
Pertamina dan Rosneft telah meneken kesepakatan kerangka kerjasama (framework agreement) tersebut pada 26 Mei lalu. Dalam kesepakatan itu, Rosneft mendapat kesempatan membangun Kilang Tuban, sedangkan Pertamina bisa mengelola blok migas di Rusia.
Menurut Syamsu, Pertamina nantinya akan mendapatkan blok migas yang dimiliki Rosneft. "100 persen punya dia (Rosneft), nanti dia share down (ke Pertamina)," katanya di Jakarta, Kamis malam (3/11). (Baca: Arcandra Dukung Aset Migas Dialihkan kepada Pertamina)
Namun, dia masih merahasiakan besaran hak kelola yang ingin dimiliki Pertamina. Yang jelas, Pertamina tidak akan menjadi operator di dua blok tersebut. Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto pernah mengatakan, Pertamina akan memperoleh 15 persen hak kelola di masing-masing blok tersebut.
Cadangan minyak yang ada di dua blok itu mencapai 200 juta barel. Harapannya blok ini bisa menambah produksi minyak bumi yang bisa dibawa ke Indonesia sebesar 35 ribu barel per hari (bph).
Sebelumnya, Senior Vice President of Upstream Business Development Pertamina Denie S. Tampubolon menargetkan persetujuan pembelian hak kelola blok migas di Rusia itu rampung tahun ini. “Kami usahakan secepatnya. Mestinya bisa langsung deal akhir tahun,” katanya, akhir Agustus lalu.
(Baca: Pertamina Gandeng Perusahaan Patungan Garap Lapangan Minyak Tua)
Selain Rusia, Pertamina juga tengah menjajaki blok-blok migas di luar negeri lainnya, seperti di Iran. Di negara itu, Pertamina mengincar lapangan Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan -Asmari), yang memiliki cadangan lebih dari 5 miliar barel. Saat ini, Pertamina masih melakukan kajian.