Indonesia Masuk 10 Besar Negara Tujuan Utama Investasi

Katadata | Arief Kamaludin
Penulis: Safrezi Fitra
25/10/2016, 17.50 WIB

Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah berhasil meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. Indonesia masuk dalam salah satu dari 10 negara tujuan investasi yang paling diminati investor dunia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan para petinggi perusahaan multinasional ternyata memilih Indonesia sebagai salah satu negara tujuan utama investasi. Hal ini tercermin dalam Laporan Global Investment Trends Monitor yang dirilis Badan PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan (The United Nations Conference on Trade and Development/ UNCTAD).

“Saya mau utarakan survei lembaga dari PBB. Survei yang dilakukan kepada CEO seluruh dunia tentang rencana investasi ke depan. Indonesia berhasil meraih peringkat sembilan sebagai tujuan investasi dunia,” kata Lembong saat memaparkan Capaian Dua Tahun Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK di Bina Graha, Selasa (25/10).

Laporan yang dirilis pada 6 Oktober lalu menyebutkan Indonesia berada pada peringkat 9 dari 10 negara tujuan utama investasi. Posisi Indonesia dalam negara tujuan investasi naik dari peringkat 14 pada survei 2014 menjadi peringkat 9 pada survei 2016. (Baca: Darmin Sebut 10 Sukses Paket Kebijakan Ekonomi)

10 Negara Tujuan Utama Investasi (BKPM)

Hasil survei dalam laporan ini tercatat tiga besar negara tujuan investasi adalah Amerika Serikat, Cina, dan India. Kemudian Inggris, Jerman, Jepang, Brasil, Meksiko. Indonesia berada satu peringkat di atas Malaysia.

Menurut Lembong, pemerintahan Jokowi-JK telah berhasil meningkatkan sentiment positif investor terhadap Indonesia. Program deregulasi dan rasionalisasi dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, sangat membantu mengangkat kepercayaan investor.

“Jokowi-JK sudah bisa menaikkan sentimen investasi, seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, serta meningkatkan kredibilitas pemerintah,” ujarnya. (Baca: Pengusaha Keluhkan Masih Ada Masalah Koordinasi di Birokrasi)

Tom Lembong mengatakan dalam dua tahun terakhir pemerintah telah melakukan kerja nyata di bidang investasi, terutama perbaikan pelayanan. Tujuannya untuk menciptakan dampak positif dan meningkatkan realisasi investasi di indonesia.

Berbagai terobosan kebijakan yang telah dilakukan oleh BKPM di antaranya dengan sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Sistem ini melayani 162 jenis perizinan dan non-perizinan di tingkat pusat, menyatukan 22 kementerian dan lembaga terkait dalam satu kantor.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah telah mengeluarkan 13 paket kebijakan ekonomi. Keseluruhan paket ini sebenarnya untuk memberikan pelayanan dan kemudahan investasi.

“Di BKPM ada perizinan tiga jam untuk tujuh atau delapan izin sekaligus. Investor sudah menggunakan dan manfaatkan itu,” ujarnya.