PT Pertamina dan Rosneft sepakat membentuk joint venture atau perusahaan patungan untuk membangun kilang minyak bumi di Tuban, Jawa Timur. Kesepakatan ini dibubukan melalui penandatangan kerja sama antara Pertamina dan Rosneft pada Senin malam, 3 Oktober 2016.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan dengan terbentuknya perusahaan patungan tersebut, kedua perusahaan sudah sepakat terkait komposisi saham masing-masing. "Pertamina 55 persen dan Rosneft 45 persen," kata Dwi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2016. (Baca: Pertamina-Saudi Aramco Renegosiasi Pembangunan Tiga Kilang).
Dwi belum bisa menjelaskan detail investasi yang dibutuhkan perusahaan patungan itu. Awalnya, total investasi pembangunan Kilang Tuban diperkirakan US$ 13 miliar. Saat ini kedua perusahaan tengah fokus menyelesaikan Bankable Feasibility Study (BFS) atau studi kelayakan pendanaan bank.
Proses studi ini ditargetkan selesai Januari 2017. Setelah itu baru diketahui rincian investasi yang dibutuhkan untuk membangun Kilang Tuban. "Jadi supaya lebih clear lagi kalau sudah proses engineering-nya selesai," ujar dia.
Terpilihnya Rosneft sebagai mitra Pertamina di Tuban diumumkan setelah Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan dari CEO Rosneft Igor Sechin di Hotel Radison Blu, Sochi, Rusia pada Mei lalu. Saat itu Jokowi menginginkan kerja sama Pertamina dan Rosneft tidak hanya soal kilang, melainkan bisa juga membangun storage atau tempat penyimpanan cadangan minyak di dalam negeri.
Saat itu Rosneft pun menyanggupi permintaan tersebut. Bahkan mengajak Pertamina untuk menggarap ladang minyak dan gas di Rusia. (Baca: Pertamina Targetkan Punya Hak Kelola Blok Migas di Rusia Tahun Ini).
Setelah itu, pada Kamis, 27 Mei 2016, Pertamina dan Rosneft sepakat menandatangani kerangka kerja sama pembangunan Kilang Tuban. Fasilitas pengolahan minyak ini ditargetkan bisa berproduksi pada 2021. Kapasitasnya sebesar 300.000 barel per hari (bph).
Menurut Pertamina ada enam pertimbangan terpilihnya Rosneft menjadi mitra kerja di Kilang Tuban. Pertama, kemampuan untuk menyuplai minyak mentah. Dalam hal ini, Rosneft memiliki sumber minyak mentah yang sangat besar. Kedua, aspek finansial di mana keuangan harus kuat untuk menjamin investasi. (Baca: Rosneft Menang Tender Pasok Premium ke Pertamina).
Ketiga, Rosneft berpengalaman dalam mengoperasikan kilang. Lalu, perusahaan asal Rusia itu pun memilki sejarah panjang dalam berinvestasi di luar negeri. Kelima, Rosneft menguasai teknologi kilang. Terakhir, strategi Rosneft sejalan dengan Pertamina.