Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan tengah menggodok sejumlah nama kandidat baru Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal ini menipiskan peluang kembalinya Arcandra Tahar menduduki jabatan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata, Presiden sudah menerima beberapa nama calon Menteri ESDM sejak pekan lalu. “Ada lebih dari tiga nama calon,” kata sumber Katadata, Kamis (22/9). Menurut dia, semua calon yang ada saat ini berasal dari kalangan profesional dan telah lama berkecimpung di bidang energi serta minyak dan gas bumi (migas).
Di antara para calon itu, ada yang berkarier di perusahaan migas multinasional. “Salah satu calonnya lulusan Universitas Indonesia dan pernah berkarier di perusahaan minyak asing,” katanya. Informasi ini dibenarkan oleh sumber lain Katadata di kalangan migas yang dekat dengan calon itu, Jumat (23/9).
(Baca: Jokowi Belum Pasti Angkat Kembali Arcandra Jadi Menteri)
Jadi, para calon itu bukan merupakan politisi atau kader partai politik tertentu. Hal ini sejalan dengan komitmen Presiden untuk menempatkan para profesional di kursi Menteri ESDM. Sebelumnya, Pelaksana tugas Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah memastikan bahwa jabatan tersebut akan diisi oleh kalangan profesional.
Namun, Luhut mengaku tidak tahu-menahu mengenai kandidat Menteri ESDM yang baru. “Mana saya tahu. Tanya Presiden lah,” katanya saat ditemui di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (22/9). Ia juga menolak menjawab perihal peluang Arcandra kembali memangku jabatan tersebut.
Sumber lain Katadata menyatakan, Presiden hampir pasti membatalkan rencananya mengangkat kembali Arcandra sebagai Menteri ESDM. Meskipun, pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly sudah menerbitkan surat peneguhan status kewarganegaraan Indonesia (WNI) Arcandra pada 1 September lalu.
(Baca: Arcandra Jadi Menteri Lagi, Bisa Picu Perdebatan Hukum dan Politik)
“Keputusannya sudah hampir pasti, Presiden tak akan mengangkat lagi Arcandra,” kata sumber tersebut. Keputusan itu diambil setelah Presiden mendengarkan masukan dan pertimbangan dari berbagai pihak. Masukan itu terkait dengan risiko-risiko hukum dan politik akibat pengangkatan kembali Arcandra sebagai menteri.
Sebelumnya, pakar hukum tata negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar mengatakan, persoalan akan muncul kalau Arcandra diangkat lagi menjadi Menteri ESDM. Sebab, dia sebagai menteri akan menandatangani banyak dokumen negara. Padahal, status kewarganegaraannya sempat menjadi perdebatan.
Menurut sumber tadi, potensi masalah seperti itu bisa berlarut-larut sehingga memunculkan risiko politik. Berdasarkan pertimbangan itulah, Presiden kini mempertimbangkan beberapa calon lain untuk menjabat Menteri ESDM. “Presiden sedang mempertimbangkan beberapa calon,” katanya. Keputusannya kemungkinan akan diumumkan Presiden pada pekan depan.
Namun, hingga berita ini ditulis, Katadata belum memperoleh konfirmasi perihal kabar tersebut dari pihak Istana. (Baca: Luhut Isyaratkan Presiden Tunjuk Menteri ESDM Sepekan ke Depan)
Seperti diketahui, Presiden memberhentikan Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM pada 15 Agustus lalu atau berselang 20 hari sejak pengangkatannya. Penyebabnya, Arcandra dikabarkan memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) pada tahun 2012. Sejak 15 Agustus lalu itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan merangkap jabatan sebagai Plt Menteri ESDM.