Produksi migas dari Lapangan Bangka yang termasuk dalam proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) milik Chevron Indonesia mulai meningkat. Peningkatan ini didukung oleh bertambahnya sumur yang berproduksi.

Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Muliawan mengatakan sumur Bangka-7 sudah mulai berproduksi. Sumur ini merupakan sumur kedua yang berproduksi di Lapangan Bangka setelah Bangka-6 pada Agustus lalu. (Baca: Chevron Produksi Gas Alam Pertama Lapangan Bangka)

Produksi gas dari Sumur Bangka-7 ini sekitar 24 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Sedangkan dari Sumur Bangka-6 sebesar 40 mmscfd. Sehingga saat ini produksi dari kedua sumur di Lapangan Bangka saat ini totalnya mencapai 64 mmscfd.

SKK Migas menargetkan puncak produksi Lapangan Bangka bisa tercapai tahun ini dan terus berlangsung selama tujuh tahun. "Rencananya bisa mencapai 120 mmscfd," kata Muliawan kepada Katadata, Jumat (16/9).

Dalam rancangannya, fasilitas Proyek Bangka memiliki kapasitas produksi gas alam sebesar 115 mmscfd. Adapun kapasitas produksi kondensat didesain mencapai 4.000 barel per hari. Proyek Bangka ini akan terkoneksi ke fasilitas produksi terapung (FPU). 

Menurut SKK Migas, sebanyak dua kargo gas dari lapangan tersebut akan dibeli oleh Pertamina. Ada juga yang akan dialirkan masuk dan diolah menjadi gas alam cair (LNG) di Kilang Bontang. (Baca: SKK Migas: Pertamina Akan Beli Dua Kargo Gas Lapangan Bangka)

Presiden Direktur PT Badak NGL Salis S. Aprilian mengatakan dari produksi 100 mmscfd produksi Lapangan Bangka, sekitar 40 mmscfd akan masuk ke kilang Bontang. “Tapi untuk ke domestik besarnya ke pupuk,” kata dia di Jakarta, akhir bulan lalu.

Chevron memegang 62 persen saham dengan mitra joint venture lainnya, yaitu Eni dengan kepemilikan 20 persen dan Tip Top sebesar 18 persen. Persetujuan pemerintah untuk keputusan final investasi atau Final Investment Decision (FID) tercapai pada 2014. Kemudian, Chevron memulai kegiatan pengeboran sumur pada semester kedua 2014

Selain Lapangan Bangka, Chevron memiliki lapangan gas yang akan dikembangkan dalam proyek IDD yakni Gendalo dan Gehem. Kepemilikannya pada dua lapangan ini sekitar 63 persen. Namun, hingga saat ini kedua lapangan tersebut belum dikerjakan. (Baca: Pemerintah Tolak Permintaan Insentif Chevron di Proyek IDD)

Untuk memulai produksi di dua lapangan ini, Chevron masih menunggu keputusan pemerintah terkait revisi proposal PoD. Revisi proposal PoD ini dilakukan karena ada perubahan nilai investasi dalam proyek tersebut.